(Renungan) Mengasihi Sama seperti Yesus
Mengasihi Sama seperti Yesus
(Made Shinta)
Kalender Liturgi Minggu, 18 Mei 2025
Bacaan Pertama : Kis. 14:21b-27
Mazmur Tanggapan : Mzm. 145:8-9. 10-11. 12-13ab
Bacaan Kedua : Why. 21:1-5a
Bacaan Injil : Yoh. 13:31-33a. 34-35
Ada sebersit pertanyaan ketika membaca Injil Yohanes ini. Mengapa Tuhan Yesus mengatakan, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu”, bukankah perintah untuk saling mengasihi sudah ada dalam kitab Perjanjian Lama? Rupanya perintah baru yang diberikan Tuhan Yesus adalah mengasihi sama atau identik seperti yang telah dilakukan-Nya dalam mengasihi para murid dan seluruh manusia.
Peristiwa dalam bacaan Injil hari ini, terjadi di ruang atas saat perjamuan terakhir, setelah Tuhan Yesus berlutut membasuh kaki para murid-Nya. Di situ ada Yudas Iskariot yang akan mengkhianati-Nya, Petrus yang akan menyangkal-Nya tiga kali, dan Tomas yang akan meragukan kebangkitan-Nya. Tidak lama setelah perjamuan tersebut, Ia akan menyerahkan nyawa-Nya demi menghapus dosa seluruh manusia; termasuk orang-orang yang telah menolak, menghina, menyiksa dan menyalibkan-Nya. Tuhan Yesus menghendaki kita mengasihi dengan totalitas, tanpa berharap balasan, dan tidak pilih-pilih hanya pada orang yang baik, tetapi juga kepada yang telah menyakiti dan mengkhianati kita.
Teman saya bercerita, ia masih sangat sakit hati kepada seseorang yang sering berkata kasar dan mempermalukannya di depan teman-temannya. Ia mengetahui perintah Tuhan Yesus untuk mengasihi dengan memberikan pengampunan kepada orang yang seperti itu. Ia sudah berusaha memaafkan tetapi tidak bisa melupakannya. Ia bertanya apakah ada cara yang efektif untuk memaafkan dan melupakannya. Saya menyarankan sesuai pengalaman pribadi, setiap berdoa "Bapa Kami" bagian ‘seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami’, visualisasikan wajah orang tersebut. Lama kelamaan saya dapat mengampuninya dengan sungguh. Kita mempunyai otak yang menyimpan memori, sehingga sulit untuk menghilangkannya begitu saja. Namun bila sudah mengampuni dengan tulus, saat teringat akan orang tersebut dan perbuatannya, hati saya sudah tidak panas dengan emosi lagi seperti dulu.
Mengasihi sama seperti yang Tuhan Yesus lakukan sudah dapat dipastikan tidaklah mudah, tetapi bukan mustahil. Karena Ia yang memberikan perintah sudah memberikan penolong. Marilah saling mengasihi lebih sungguh agar semua orang dapat mengenal kasih Kristus melalui perbuatan dan perkataan kita yang adalah murid-murid-Nya!
Doa:
Tuhan Yesus Yang Maha Baik, kami sangat bersyukur Engkau tetap mengasihi kami yang masih sering melukai hati kudus-Mu. Tuhan, kami mau mentaati perintah-Mu dengan saling mengasihi sama seperti yang telah Kau lakukan secara sempurna. Semoga nama-Mu semakin dimuliakan melalui hidup kami. Amin.
(Made Shinta)
“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi. Sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, jikalau kamu saling mengasihi."
(Yoh. 13:34-35)
Bacaan Pertama : Kis. 14:21b-27
Mazmur Tanggapan : Mzm. 145:8-9. 10-11. 12-13ab
Bacaan Kedua : Why. 21:1-5a
Bacaan Injil : Yoh. 13:31-33a. 34-35
Ada sebersit pertanyaan ketika membaca Injil Yohanes ini. Mengapa Tuhan Yesus mengatakan, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu”, bukankah perintah untuk saling mengasihi sudah ada dalam kitab Perjanjian Lama? Rupanya perintah baru yang diberikan Tuhan Yesus adalah mengasihi sama atau identik seperti yang telah dilakukan-Nya dalam mengasihi para murid dan seluruh manusia.
Peristiwa dalam bacaan Injil hari ini, terjadi di ruang atas saat perjamuan terakhir, setelah Tuhan Yesus berlutut membasuh kaki para murid-Nya. Di situ ada Yudas Iskariot yang akan mengkhianati-Nya, Petrus yang akan menyangkal-Nya tiga kali, dan Tomas yang akan meragukan kebangkitan-Nya. Tidak lama setelah perjamuan tersebut, Ia akan menyerahkan nyawa-Nya demi menghapus dosa seluruh manusia; termasuk orang-orang yang telah menolak, menghina, menyiksa dan menyalibkan-Nya. Tuhan Yesus menghendaki kita mengasihi dengan totalitas, tanpa berharap balasan, dan tidak pilih-pilih hanya pada orang yang baik, tetapi juga kepada yang telah menyakiti dan mengkhianati kita.
Teman saya bercerita, ia masih sangat sakit hati kepada seseorang yang sering berkata kasar dan mempermalukannya di depan teman-temannya. Ia mengetahui perintah Tuhan Yesus untuk mengasihi dengan memberikan pengampunan kepada orang yang seperti itu. Ia sudah berusaha memaafkan tetapi tidak bisa melupakannya. Ia bertanya apakah ada cara yang efektif untuk memaafkan dan melupakannya. Saya menyarankan sesuai pengalaman pribadi, setiap berdoa "Bapa Kami" bagian ‘seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami’, visualisasikan wajah orang tersebut. Lama kelamaan saya dapat mengampuninya dengan sungguh. Kita mempunyai otak yang menyimpan memori, sehingga sulit untuk menghilangkannya begitu saja. Namun bila sudah mengampuni dengan tulus, saat teringat akan orang tersebut dan perbuatannya, hati saya sudah tidak panas dengan emosi lagi seperti dulu.
Mengasihi sama seperti yang Tuhan Yesus lakukan sudah dapat dipastikan tidaklah mudah, tetapi bukan mustahil. Karena Ia yang memberikan perintah sudah memberikan penolong. Marilah saling mengasihi lebih sungguh agar semua orang dapat mengenal kasih Kristus melalui perbuatan dan perkataan kita yang adalah murid-murid-Nya!
Doa:
Tuhan Yesus Yang Maha Baik, kami sangat bersyukur Engkau tetap mengasihi kami yang masih sering melukai hati kudus-Mu. Tuhan, kami mau mentaati perintah-Mu dengan saling mengasihi sama seperti yang telah Kau lakukan secara sempurna. Semoga nama-Mu semakin dimuliakan melalui hidup kami. Amin.
Komentar
Posting Komentar