(Renungan) Milik Kristus
Milik Kristus
(K.I.A. Anggi)
Kalender Liturgi Sabtu, 24 Mei 2025
Bacaan Pertama : Kis. 16:1-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 100:1-2. 3. 5
Bacaan Injil : Yoh. 15:18-21
Tuhan Yesus dalam Injil hari ini menegaskan bahwa setiap kita adalah milik kepunyaan-Nya yang secara khusus dipilih dan dipisahkan dari dunia. Yesus mengasihi kita karena kita tinggal di dalam Yesus. Hal ini seharusnya menjadi keistimewaan tersendiri bagi kita yang dikhususkan bagi-Nya. Namun sebaliknya, kita harus menghadapi kebencian dari dunia karena dunia tahu kita adalah milik Yesus.
Akhir tahun 2024 yang lalu, ada kisah yang sampai ke telinga saya. Seorang bapak tua muncul di paroki setiap Misa Minggu. Penampilannya lusuh dan kumal seperti seorang gelandangan. Hal ini membuat kehadirannya dicurigai memiliki maksud tertentu. Tidak semua umat dapat menerima kehadirannya. Bahkan ada perdebatan panjang di antara para pengurus dewan mengenai seksi yang harus menangani kehadiran beliau.
Melalui pendekatan beberapa katekis, saya mengetahui bahwa niat Pak Umar ternyata sederhana, tidak ada maksud tersembunyi atau minta dikasihani. Menurut beliau, ia mendapat panggilan dari Bunda Maria untuk pergi ke paroki dan menjadi Katolik. Ketika saya dan beberapa umat, termasuk romo paroki pergi mengunjunginya, kami mengalami sendiri bahwa Pak Umar sungguh punya niat yang tulus untuk menjadi Katolik. Jarak tempuh dari rumah ke paroki dengan menggunakan mobil memakan waktu kira-kira 5 jam, namun beliau menempuh dengan motornya. Padahal ada paroki lain yang jauh lebih dekat daripada harus pergi ke paroki kami. Melihat sendiri ketulusannya, pastor paroki bersedia membaptis sehingga niat Pak Umar menjadi anggota Gereja Katolik terwujud.
Tuhan Yesus menaruh harapan bagi para murid untuk tetap berpegang teguh dan percaya pada kasih serta janji penyertaan-Nya. Kebencian dunia adalah sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari karena kita adalah milik Kristus. Yesus sendiri yang kita imani telah lebih dahulu ditolak dan dianiaya oleh dunia. Yesus menjalani dan menerima kebencian dunia dengan teguh sampai Ia menerima kemuliaan-Nya dari Allah Bapa.
Beranikah kita menjadi milik Kristus hingga akhir hayat nanti walaupun dunia membenci kita?
Doa:
Ya Yesus Kristus, kami bersyukur karena Engkau berkenan untuk memilih dan menjadikan setiap kami milik-Mu. Semoga kami pun membalas semua itu dengan kesetiaan kami mengikuti kehendak-Mu, membagikan kasih-Mu kepada sesama kami. Tidak mendukung ujaran kebencian namun menaruh kasih kepada sesama yang dikucilkan karena nama-Mu. Amin.
(K.I.A. Anggi)
Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi, karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
(Yoh. 15:19)
Bacaan Pertama : Kis. 16:1-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 100:1-2. 3. 5
Bacaan Injil : Yoh. 15:18-21
Tuhan Yesus dalam Injil hari ini menegaskan bahwa setiap kita adalah milik kepunyaan-Nya yang secara khusus dipilih dan dipisahkan dari dunia. Yesus mengasihi kita karena kita tinggal di dalam Yesus. Hal ini seharusnya menjadi keistimewaan tersendiri bagi kita yang dikhususkan bagi-Nya. Namun sebaliknya, kita harus menghadapi kebencian dari dunia karena dunia tahu kita adalah milik Yesus.
Akhir tahun 2024 yang lalu, ada kisah yang sampai ke telinga saya. Seorang bapak tua muncul di paroki setiap Misa Minggu. Penampilannya lusuh dan kumal seperti seorang gelandangan. Hal ini membuat kehadirannya dicurigai memiliki maksud tertentu. Tidak semua umat dapat menerima kehadirannya. Bahkan ada perdebatan panjang di antara para pengurus dewan mengenai seksi yang harus menangani kehadiran beliau.
Melalui pendekatan beberapa katekis, saya mengetahui bahwa niat Pak Umar ternyata sederhana, tidak ada maksud tersembunyi atau minta dikasihani. Menurut beliau, ia mendapat panggilan dari Bunda Maria untuk pergi ke paroki dan menjadi Katolik. Ketika saya dan beberapa umat, termasuk romo paroki pergi mengunjunginya, kami mengalami sendiri bahwa Pak Umar sungguh punya niat yang tulus untuk menjadi Katolik. Jarak tempuh dari rumah ke paroki dengan menggunakan mobil memakan waktu kira-kira 5 jam, namun beliau menempuh dengan motornya. Padahal ada paroki lain yang jauh lebih dekat daripada harus pergi ke paroki kami. Melihat sendiri ketulusannya, pastor paroki bersedia membaptis sehingga niat Pak Umar menjadi anggota Gereja Katolik terwujud.
Tuhan Yesus menaruh harapan bagi para murid untuk tetap berpegang teguh dan percaya pada kasih serta janji penyertaan-Nya. Kebencian dunia adalah sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari karena kita adalah milik Kristus. Yesus sendiri yang kita imani telah lebih dahulu ditolak dan dianiaya oleh dunia. Yesus menjalani dan menerima kebencian dunia dengan teguh sampai Ia menerima kemuliaan-Nya dari Allah Bapa.
Beranikah kita menjadi milik Kristus hingga akhir hayat nanti walaupun dunia membenci kita?
Doa:
Ya Yesus Kristus, kami bersyukur karena Engkau berkenan untuk memilih dan menjadikan setiap kami milik-Mu. Semoga kami pun membalas semua itu dengan kesetiaan kami mengikuti kehendak-Mu, membagikan kasih-Mu kepada sesama kami. Tidak mendukung ujaran kebencian namun menaruh kasih kepada sesama yang dikucilkan karena nama-Mu. Amin.
Komentar
Posting Komentar