(Renungan) Pesan Terakhir
Pesan Terakhir
(Leo Hans Adrianus)
(Leo Hans Adrianus)
Jawab Yesus, “Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan tinggal bersama-sama dengan dia.
(Yoh. 14:23)
Kalender Liturgi Minggu, 25 Mei 2025
Bacaan Pertama : Kis. 15:1-2. 22-29
Mazmur Tanggapan : Mzm. 67:2-3. 5. 6. 8
Bacaan Kedua : Why. 21:10-14. 22-23
Bacaan Injil : Yoh. 14:23-29
Jawaban Yesus itu merupakan rangkaian dari rangkaian amanat perpisahan-Nya kepada murid-murid-Nya. Namun, amanat itu bukan hanya ditujukan kepada mereka saat itu, melainkan juga kepada kita yang membaca dan mempercayainya. Berulang kali Yesus menegaskan agar kita menuruti firman-Nya, mengasihi-Nya, dan percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang diutus oleh Bapa.
Jika kita menaati perintah-Nya, maka kita akan dianugerahi damai sejahtera dan kasih dari Allah Bapa. Hidup kita pun akan ditemani oleh Roh Kudus, yang hadir sebagai penolong, penghibur, dan pengajar dalam kebenaran dari Allah.
Amanat perpisahan Yesus, juga dikenal sebagai amanat agung, merupakan ajaran terakhir-Nya sebelum naik ke surga. Amanat ini tercatat dalam beberapa Injil. Namun, hanya injil Yohanes yang secara khusus menekankan pentingnya menaati firman-Nya dan senantiasa mengasihi-Nya. Sedangkan penulis Injil lainnya seperti Matius, Markus, dan Lukas lebih menyoroti aspek perutusan: agar kita pergi dan memberitakan Injil, membawa semua bangsa menjadi murid-Nya, membaptis mereka, membimbing mereka untuk bertobat, menerima pengampunan, dan hidup sebagai pengikut Kristus.
Amanat perpisahan seperti sebuah wasiat yang tertulis. Seperti halnya wasiat yang ditinggalkan kepada ahli waris, pesan ini mengandung janji dan harapan agar dilaksanakan sesuai dengan kehendak sang pemberi wasiat. Oleh karena itu, amanat ini bukan sekadar untuk didengar, melainkan harus dipenuhi dan diwujudkan dalam tindakan nyata.
Pesan terakhir seperti apa yang akan kita tinggalkan kepada generasi penerus? Mungkin aku tidak mempunyai banyak wasiat untuk diberikan. Mungkin hanya tulisan-tulisanku saja yang dapat menjadi kesaksian iman dan peninggalan yang bermakna. Tetapi, bila aku boleh mewariskan satu hal, maka pesan terakhir yang ingin kusampaikan adalah amanat terakhir Yesus, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya, “Jika kita mengasihi Yesus, kita akan menuruti firman-Nya dan Bapa-Nya akan mengasihi kita dan Allah Tri-Tunggal akan datang kepada kita dan tinggal bersama-sama dengan kita.”
Maukah kita menjadikan sabda Yesus ini sebagai pesan terakhir yang paling penting untuk kita teruskan kepada anak cucu dan generasi setelah kita? Semoga kita dimampukan untuk meneruskannya.
Doa:
Allah Bapa Yang Maha Kuasa, aku bersyukur sebagai bagian dari penerima amanat terakhir Yesus, Putera Allah terkasih. Semoga dengan rahmat dari-Mu aku dimampukan untuk mengamalkan dan meneruskan amanat terakhir Yesus. Semoga pesan terakhir Yesus ini terus menerus dikabarkan dari generasi ke generasi setelah aku pun menyampaikannya.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
Komentar
Posting Komentar