(Renungan) Pokok Anggur Yang Benar

Pokok Anggur yang Benar
(Wiwi S. Dermawan)

Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Ku lah tukang kebunnya 
(Yoh. 15:1)

Kalender Liturgi Rabu, 21 Mei 2025
Bacaan Pertama : Kis. 15:1-6
Mazmur Tanggapan : Mzm. 122:1-2. 3-4a. 4b-5
Bacaan Injil : Yoh. 15:1-8

Sebagai murid Yesus, kita adalah carang yang berbuah. Bersyukurlah karena Allah Bapa berkenan untuk selalu membersihkan carang-carang dalam diri kita, agar kita menghasilkan buah-buah kasih. Carang tidak dapat berbuah bila tidak tinggal dalam pokok anggur, yaitu Yesus, Sang Pokok Anggur. “Akulah pokok anggur dan kamulah carang-carangnya. Siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” 

Kita telah dibersihkan, melalui firman-firman-Nya dan dituntun untuk hidup dalam kebenaran sesuai dengan kehendak-Nya. Firman-Nya selalu ada di dalam mulut dan hati kita, untuk dilakukan melalui perbuatan kasih kepada-Nya dan kepada sesama. Kasih kepada-Nya dengan hidup menurut jalan-Nya, berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya. Sedangkan kasih kepada sesama dengan sikap peka dan berbela rasa pada yang miskin dan lemah. Untuk itu, ada baiknya dalam kesibukan sehari-hari, kita menyediakan waktu hening untuk berbicara pada-Nya melalui firman-firman-Nya.
 
Pengalaman yang sangat berkesan saya alami, saat makan siang bersama dengan teman saya dan anaknya. Saat menyajikan, pramusaji menumpahkan makanan itu dan mengenai tas tangan anak teman saya. Saya dan teman kaget, tapi anak teman saya dengan tenang meminta tissue dan membersihkan tasnya, yang terkena makanan cukup berminyak. Dengan lembut dia menenangkan pramusaji yang masih trainning, sama sekali tidak ada kesal atau marah.

Saya penasaran dan bertanya padanya, kenapa dia tidak marah? Dia berkata, bahwa dia masih mempunyai tas yang lain dan dia pun dapat membeli tas seperti itu lagi. Harapannya adalah pramusaji tersebut tidak kehilangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan bagi kehidupannya dan keluarganya. Inilah buah kasih yang nyata bila tinggal dalam Sang Pokok Anggur, yaitu Yesus Kristus. Semoga dalam tahun Yubileum ini kita mau membuka hati dan diri kita untuk lebih peka, peduli dan berbelarasa pada sesama kita yang miskin dan lemah.

Doa:
Allah Bapa Yang Mahakasih, bantulah kami selalu menyediakan waktu hening dan berbicara pada-Mu melalui firman-firman-Mu. Semoga firman-Mu bekerja dalam diri kami, sehingga kami menjumpai, percaya dan dapat bersatu dengan Sang Pokok Anggur, yaitu Putera-Mu terkasih Yesus Kristus. Agar kami dapat menghasilkan buah-buah kasih menurut kehendak-Mu, yang dapat kami bagikan pada orang-orang di sekitar kami. Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Upah Mengikuti Yesus

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia