(Renungan) Dikenal dari Buahnya
Dikenal dari Buahnya
(Leo Hans Adrianus)
(Leo Hans Adrianus)
“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.”
(Mat. 7:17)
Kalender Liturgi Rabu, 25 Juni 2025
Bacaan Pertama : Kej. 15:1-12. 17-18
Mazmur Tanggapan : Mzm. 105:1-2. 3-4. 6-7. 8-9
Bacaan Injil : Mat. 7:15-20
Pesan Yesus ini sesungguhnya suatu logika yang umum, tapi mengapa Ia harus mengungkapkannya secara khusus pada khotbah di bukit? Sepertinya karena ada kekhawatiran bahwa anak-anak-Nya akan disesatkan oleh tipu daya nabi palsu. Dianalogikan sebagai pohon dan buah, untuk menjelaskan bagaimana mengenali seorang rohaniwan yang sejati dan yang palsu. Yesus mengajar kita agar dapat mengenali dan membedakan mereka dari buah-buah yang dihasilkan, yaitu perbuatan dan respon mereka terhadap perintah Allah.
Buah yang dimaksud bukan hanya perbuatan baik, tetapi nampak dari perwujudan setiap Firman yang ia hidupi sehari-hari. Tentunya pertobatan sejati yang dilakukan sepanjang hidupnya. Ketika taat dan setia melakukan perintah-Nya dalam kehidupan sehari-hari, maka kita sudah berada di tanah yang subur di mana pohon dapat menghasilkan buah-buah. Selanjutnya, Tuhan sendirilah yang akan memberikan pertumbuhan yang baik pada buah-buah pohon itu.
Oleh sebab itu, supaya aku tidak dikenal sebagai nabi palsu, melainkan pengikut Kristus yang sejati, maka aku harus menjadi pohon yang baik di tanah yang baik pula. Aku dengan iman yang teguh akan menjalani kehidupan ini di ladang-Nya, di tanah yang subur. Berusaha menjadi saksi dan pelaku Firman. Hidup suci dan kudus di mata-Nya. Menjadi pelayan-Nya yang senantiasa bersaksi bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat, Putera Allah yang hidup.
Seperti kata falsafah Jawa: bibit-bebet-bobot. Bibit, yang mengacu pada nilai-nilai yang diwariskan dari keluarganya. Bebet yang berkaitan dengan pergaulan dan statusnya. Sedangkan bobot menunjuk seberapa baik seseorang dalam menjalani kehidupan dan membangun masa depan. Juga kata pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Maka aku harus terlebih dahulu menjadi pohon yang baik, agar dapat mewarisi buah-buah yang baik pula.
Marilah pertama-tama kita berusaha menjadi pohon yang baik di tanah yang subur, ladang Tuhan! Semoga kita dapat menghasilkan buah-buah yang baik dengan pertolongan-Nya. Sehingga kita akan dikenal sebagai pengikut Kristus sejati, yang melakukan perintah-Nya dengan taat dan setia, yang senantiasa mempermuliakan nama-Nya.
Doa:
Allah Bapa Yang Maha Kuasa, aku bersyukur atas nasehat mulia yang Engkau sampaikan melalui bacaan Injil hari ini. Bantulah aku untuk menjadi pohon yang baik dan dapat berbuah dengan baik, sehingga dapat mewariskan kebaikan kasih dan kuasa-Mu kepada generasi-generasi selanjutnya. Kemuliaan kepada Allah Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa Yang Maha Kuasa, aku bersyukur atas nasehat mulia yang Engkau sampaikan melalui bacaan Injil hari ini. Bantulah aku untuk menjadi pohon yang baik dan dapat berbuah dengan baik, sehingga dapat mewariskan kebaikan kasih dan kuasa-Mu kepada generasi-generasi selanjutnya. Kemuliaan kepada Allah Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala masa. Amin.

 
 
 
Komentar
Posting Komentar