(Renungan) Hati Yesus Maha Kudus, Hati yang Mencari

Hati Yesus Maha Kudus, Hati yang Mencari
(RD. Hardijantan Dermawan)

“Bersukacitalah bersama aku, sebab aku telah menemukan dombaku yang hilang itu.” 
(Luk. 15:6b)

Kalender Liturgi Jumat, 27 Juni 2025
HR Hati Yesus Yang Maha Kudus
Bacaan Pertama: Yeh. 34:11-16
Mazmur Tanggapan: Mzm. 23:1-3a. 3b-4. 5. 6
Bacaan Kedua: Rm. 5:5b-11
Bacaan Injil: Luk. 15:3-7

Hari ini Gereja merayakan Hati Yesus Yang Maha Kudus. Santa Margaretha Maria Alacoque adalah pribadi yang diminta oleh Tuhan Yesus sendiri untuk menyebarkan Hati-Nya Yang Maha Kudus. Dia mengalami beberapa kali penampakan dari Hati Yesus. Setiap Jumat pertama dalam bulan, perayaan-perayaan itu dilanjutkan. 

Tentang Hati Yesus Yang Maha Kudus itu, penginjil Lukas berkisah mengenai perumpamaan seratus ekor domba, lalu seekor domba hilang, kabur dari komunitasnya. Si gembala harus mencari dan menemukannya hari itu juga; jika hari gelap, maka matilah domba itu. Lukas menutupnya dengan kata-kata indah Tuhan Yesus, “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” 

Lukas menggambarkan itulah Hati Allah, dan namanya Yang Maha Kudus. Kekudusan-Nya tidak bisa berkurang sedikit pun, meskipun ditolak dan diingkari oleh manusia. Hati yang terus mencari dan berhasrat menemukan hati manusia yang terhilang. Hati yang tak pernah lelah mencari dan memberi ampun kepada orang-orang berdosa. Hati yang terus menerus menawarkan kelegaan, meskipun Dia dianggap angin lalu oleh manusia. 

Tatkala saya menyiapkan renungan ini, saya merasa terlempar ke masa sekian puluh tahun lalu. Mama, kini sudah almarhumah, mengumpulkan seluruh anggota keluarga untuk berdoa bersama. Seorang imam paroki menyuruh kami untuk berdoa Litani Hati Kudus Yesus. Saya masih ingat saat itu hidup terasa gelap, rejeki seakan tertutup. Kami terjebak dalam keputusasaan karena papa tak kunjung mendapat pekerjaan. Papa sudah lama menganggur, sementara usia makin bertambah. Pertama kali mendoakan Litani Hati Kudus Yesus, kami semua menangis. Dada terasa sesak. Sekaligus pula, kami mendapatkan penghiburan. Satu minggu kemudian papa mendapatkan pekerjaan. Satu per satu jendela dan pintu terbuka. Bagi saya, doa Litani Hati Kudus Yesus bukanlah doa yang hanya dilantunkan untuk para pendosa, tetapi juga untuk para insan yang merasa hidupnya mentok dan semua pintu tertutup.  

Doa: 
Hati Yesus Yang Maha Kudus, kasihanilah kami orang lemah dan berdosa ini. Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti Hati-Mu. Semoga pesta ini membuat hati kami berani mengejar kekudusan hidup dan kesempurnaan kasih. Semoga cinta itu mengalir dalam jiwa dan raga kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia