(Renungan) Ikutlah Aku

Ikutlah Aku 
(C. Hudianto)

Jawab Yesus, "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tetap hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Namun engkau, ikutlah Aku."
(Yoh. 21: 22)

Kalender Liturgi Sabtu, 7 Juni 2025
Bacaan Pertama : Kis. 28:16-20. 30-31
Mazmur Tanggapan : Mzm. 11:4. 5. 7 
Bacaan Injil : Yoh. 21:20-25 

Bacaan Injil hari ini bercerita tentang penampakan Yesus ketika para murid kembali menjadi nelayan di Galilea. Petrus ditampilkan bersama dengan murid yang dikasihi Yesus yaitu Yohanes. Petrus mengawali kisah dengan bertanya, “Tuhan, bagaimana dengan dia ini?”  Yesus menjawab, Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tetap hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Namun engkau, ikutlah Aku. Jawaban ini bermakna bahwa kesaksian Yohanes yang dituangkan dalam tulisan Injil, Surat-Surat dan Kitab Wahyu akan hidup sampai Yesus datang pada akhir zaman; sebab langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu (Mat. 24:35). Selanjutnya Yesus meminta kita untuk tidak iri hati dan dengki kepada sesama, sebab kita diberikan karunia yang berbeda-beda (Rm. 12:6). Yesus menegaskan agar Petrus melanjutkan misi yang Ia terima dari Bapa, yaitu melakukan pelayanan agar gereja tumbuh dan berkembang.

Penulis mengalami betapa tidak mudah membangun gedung gereja di tengah situasi sebagai minoritas. Umat Gereja St. Barnabas, Paroki Pamulang selama 15 tahun mengadakan ibadat dengan menumpang di SD Mater Dei. Kisah heroik untuk mendapatkan izin pembangunan gereja harus menghadapi situasi seperti yang digambarkan Romo Yulius Puryanto, SCJ dengan istilah wani getih, artinya bertaruh nyawa menghadapi penolakan dari yang berwenang, demonstrasi bahkan ancaman penculikan. Namun, usaha pelayanan dengan sungguh, disertai tekun berdoa, puji Tuhan dapat mewujudkan gereja. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu (Rm. 8:28). 

Gereja Pamulang di bawah pimpinan Romo Petrus Cipto Nugroho, SCJ sudah memiliki AC dan selesai merestorasi Taman Megantara Edupark, sebuah karya pastoral untuk sarana aktivitas dan ekspresi bagi umatnya. Gereja juga memfasilitasi kehadiran masyarakat yang heterogen dan bebas dari batas primordial melalui program 'Rabu Berkat', halal bihalal, pendidikan paket C, karya pemancingan dan peternakan.

Mari mentransformasi diri menjadikan pelayanan sebagai sikap hidup dalam keseharian kita, sehingga orang lain dapat melihat Kristus berkarya di dalam diri kita! Niscaya, melalui cara tersebut akan memberikan kontribusi positif tumbuh dan berkembangnya Gereja.

Doa: 
Bapa Yang Maha Kasih, ajarilah kami bisa melakukan pelayanan secara totalitas dengan sepenuh hati. Mampukan kami memberikan buah secara jasmani dan rohani kepada sesama sehingga Gereja tumbuh dan semakin besar. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Upah Mengikuti Yesus

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia