(Renungan) Investasi Surga

Investasi Surga
(Isye Iriani)

Janganlah mengumpulkan harta bagi dirimu di bumi; di mana ngengat dan karat merusaknya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
(Mat. 6:19)

Kalender Liturgi Jumat, 20 Juni  2025
Bacaan Pertama : 2Kor.11:18. 21b-30
Mazmur Tanggapan : Mzm. 34:2-3. 4-5. 6-7
Bacaan Injil : Mat 6:19-23

Perikop ini adalah bagian dari Kotbah di Bukit (Mat. 5-7), di mana Yesus mengajarkan jalan hidup Kerajaan Allah, termasuk sikap hati terhadap materi dan kekayaan.

Dalam dunia serba cepat dan penuh tawaran, kita mudah terjebak dalam pencarian harta, uang, dan status. Hati-hati dengan harta yang kita kumpulkan. Yesus mengingatkan untuk memeriksa: apa yang menjadi pusat hidup kita? “Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Bila seluruh fokus kita pada yang fana, maka hati kita mudah lelah, kosong, dan gelisah.

Tidak hanya memberi peringatan, Yesus juga menawarkan jalan. Ia mengajak kita memiliki "mata yang terang", cara pandang yang jernih dan penuh kasih. Ketika kita memilih untuk menginvestasikan waktu, tenaga, dan cinta pada hal yang kekal seperti kebaikan, keadilan, dan kasih, maka hidup kita tidak akan kosong. Di tengah dunia yang mudah silau pada hal duniawi, Yesus memanggil kita untuk menaruh hati kita di surga, tempat di mana tidak ada yang sia-sia.

Chuck Feeney pendiri Duty Free Shoppers, pernah menjadi salah satu miliarder dunia. Tapi yang membuatnya luar biasa adalah bagaimana ia memperlakukan hartanya. Feeney hidup sangat sederhana: naik pesawat ekonomi, tinggal di apartemen sewa, memakai jam tangan seharga 10 dolar. Ia mendonasikan hampir seluruh kekayaannya untuk pendidikan, kesehatan, dan perdamaian di berbagai negara. Ia tidak menunggu mati untuk memberi. Ia berkata, "Saya percaya orang yang punya banyak, harus memberi banyak". Kekayaannya dihabiskan untuk membantu jutaan orang. 

Chuck Feeney menunjukkan bahwa harta duniawi hanyalah alat, bukan tujuan. Seperti pesan Yesus, harta yang sejati bukanlah yang kita simpan, tapi yang kita bagikan. Dengan memberi selagi hidup, dia mengumpulkan harta di surga; berupa kasih, kebaikan, dan terang yang hidup selamanya.

Maka refleksi saya hari ini: Apa harta yang paling saya kejar dalam hidup ini? Bagaimana saya bisa menanam harta di surga hari ini?

Doa:
Tuhan, firman-Mu mengajarkan untuk mengutamakan kekayaan surga, namun tetap saja standar materi jadi acuanku untuk sebuah kesuksesan. Bantu aku meletakkan mata hatiku pada yang berharga di hadapan-Mu, dan mampukan aku menimbunnya jadi harta yang cukup saat aku pulang ke rumah-Mu kelak. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia