(Renungan) Orang Baik, Penuh Roh Kudus dan Iman

Orang Baik, Penuh dengan Roh Kudus dan Iman
(Made Shinta) 

Setelah Barnabas datang dan melihat anugerah Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua dengan kesungguhan hati setia kepada Tuhan, karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
(Kis. 11:23-24)

Kalender Liturgi Rabu, 11 Juni 2025
Bacaan Pertama : Kis. 11:21b-26. 13:1-3
Mazmur Tanggapan: Mzm. 98:1-2. 3ab. 3c-4. 5-6
Bacaan Injil : Mat. 10:7-13

Tertulis dalam Kis.11:19, pengikut Kristus tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia  karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. Orang non-Yahudi, seperti orang Siprus dan Kirene yang tiba di Antiokhia mewartakan kepada orang-orang Yunani, bahwa Yesus adalah Tuhan. Mereka orang awam biasa, namun berkat penyertaan Tuhan, sejumlah besar orang menjadi percaya, dibaptis dan berbalik kepada Tuhan. Setelah mendengar hal tersebut, jemaat di Yerusalem mengutus Barnabas ke Antiokhia. 

Santo Lukas, penulis Kisah Para Rasul, memuji Barnabas sebagai orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, dan ia membawa orang-orang kepada Tuhan. Ia tidak melepas mereka yang baru percaya kepada Kristus begitu saja, karena butuh pendampingan agar iman mereka dapat bertumbuh, berkembang, dan berbuah. Maka ia pergi ke Tarsus mengajak Saulus ke Antiokhia untuk mengajar banyak orang selama setahun. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. 

Saya pernah melihat kriteria orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman dalam diri almarhum Prof. Dr. Aron Meko M’bete, dosen di Bali yang peduli kepada iman kaum muda Katolik. Ia melihat banyak orang muda Katolik yang terbawa arus dunia, seperti menyontek atau menggunakan joki skripsi, penggunaan sosial media yang tidak terkendali, dan meninggalkan Gereja demi pasangan yang berbeda agama. Hal-hal yang dilakukannya antara lain mengumpulkan remaja di rumahnya untuk berdoa rosario bersama, diajarkan bermain musik untuk mengiringi koor di Gereja. Ia pun mengajak para dosen dan mahasiswa Katolik dari universitas negeri dan swasta di Bali untuk berdiskusi bersama mengenai iman dan intelektualitas yang menjadi cikal bakal berkembangnya Legio Maria Orang Muda di Bali.

Saat menerima Sakramen Baptis kita telah menerima keselamatan pribadi. Marilah kita juga menjalankan amanat Roh Kudus yang kita dapat saat Sakramen Krisma, dengan hidup sesuai panggilan Kristus untuk mengasihi dan melayani sesama, serta membawa keselamatan kepada orang lain.  

Doa:
Tuhan Yesus Yang Maha Kasih, mohon berikan kami hati yang selalu peduli akan keselamatan jiwa orang lain. Semoga kami dalam melihat Engkau dalam diri mereka, dan mereka pun dapat melihat Engkau dalam diri kami. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Upah Mengikuti Yesus

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia