(Renungan) Orang Bijaksana

Orang Bijaksana
(Ari Susanto)

"Jadi, setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia bagaikan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu."
(Mat. 7:24)

Kalender Liturgi Kamis, 26 Juni 2025
Bacaan Pertama : Kej. 16:1-12. 15-16
Mazmur Tanggapan : Mzm. 106:1-2. 3-4a. 4b-5
Bacaan Injil : Mat. 7:21-29

Mengakhiri khotbah di bukit, Yesus menegaskan, bagi mereka yang mendengar pengajaran-Nya dan melaksanakan pertobatan; adalah mereka yang percaya bahwa diri mereka telah diselamatkan. Mereka telah mengawali kehidupannya dengan semangat dalam membangun dasar iman yang kuat. Seperti merenungkan Kitab Suci, berlaku murah hati, melawan kecenderungan jahat, dan rela berbagi kasih dalam jemaat. Demikianlah kehidupan iman mereka jika berkaitan dengan persoalan dalam jemaat, tetap kokoh dan tak mudah runtuh.

Yesus mengkritik dengan keras apa yang dilakukan para pengajar palsu yang mengatasnamakan diri-Nya. Bahwa apa yang mereka lakukan, entah mengajar atau mengadakan mukjizat maupun pelayanan demi kepentingan jemaat, tidak menjamin rahmat Tuhan menyertainya. Sebab mereka hanya menyebut nama Tuhan, tetapi tidak melakukan kehendak-Nya. Demikian Yesus mengingatkan, untuk memasuki Kerajaan Surga, hendaknya para murid memiliki iman yang sejati, bekerja lewat mendengarkan firman-Nya dan merenungkan serta mewujudnyatakan dalam hidup.

Membaca dan berhitung adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh para pelajar. Namun akhir-akhir ini beredar di sosial media yang menampilkan beberapa pelajar tingkat menengah pertama dan atas yang tidak dapat membaca dan berhitung perkalian sederhana. Sungguh sangat mengkhawatirkan masa depan pendidikan di negara kita, jika tidak segera dibenahi. Sebab menguasai membaca dan berhitung dengan baik menjadi modal seseorang untuk berkembang keterampilan maupun pengetahuannya. Anjuran Yesus supaya kita menaruh perhatian pada apa yang menjadi dasar dari segala sesuatu.

Yesus mengajarkan kepada para murid, bagaimana seharusnya menjalani kehidupan di dunia supaya dapat menikmati kebahagiaan yang abadi. Yesus mengedepankan pada para murid dua pilihan setelah mendengarkan pengajaran-Nya. Para murid diajak untuk melihat dua kemungkinan, menjadi orang bijak yang membangun rumah di atas batu, atau orang bodoh yang membangun rumah di atas pasir. Tentu Yesus berharap kepada para murid untuk bersikap bijak terhadap firman-Nya. Demikian pengikut Kristus dapat memiliki landasan yang kuat bagi imannya. Dengan ini ia tidak akan mudah diguncangkan oleh segala macam kesulitan yang dihadapi sepanjang perjalanan hidup di dunia ini.

Doa:
Ya Allah Yang Maha Bijaksana, karunikanlah hikmat kepada kami, agar kami tekun mendengarkan firman-Mu dan memahaminya sesuai kehendak-Mu. Berilah kami kekuatan agar sanggup melaksanakan Firman yang Engkau sampaikan kepada kami. Kami ingin menjadi orang bijaksana yang memiliki dasar iman yang kokoh, sehingga tidak goncang ketika menghadapi tantangan iman dalam kehidupan kami. Amin.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia