(Renungan) Roh Kudus
Roh Kudus
(Alexandra Suliana Nur)
Kalender Liturgi Minggu, 8 Juni 2025
Bacaan Pertama : Kis. 2:1 -11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 104:1ab. 24ac. 29c-30. 31. 34
Bacaan Kedua : Rom. 8:8-17
Bacaan Injil : Yoh. 14:15-16. 23b-26
Pada saat kita menerima Sakramen Baptis, kita mengakui Yesus sebagai Juru Selamat dan membuka hati untuk menjadi tempat tinggal Roh Kudus. Roh Kudus, Sang Penolong yang diutus oleh Bapa dalam nama Yesus, hadir untuk mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan kita akan semua yang telah disampaikan oleh-Nya. Dalam rahmat pembaptisan, kita dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah dan hati kita menjadi bait kudus tempat Allah berdiam.
Roh Kudus bukan hanya Penolong, tetapi juga Pembimbing yang menuntun hidup kita sesuai dengan firman Tuhan. Ia menganugerahkan tujuh karunia rohani: Roh Hikmat, Roh Pengertian, Roh Nasihat, Roh Keperkasaan, Roh Pengenalan akan Allah, Roh Kesalehan, dan Roh Takut akan Allah. Kita diajak untuk terus berdoa agar karunia-karunia ini bertumbuh dalam hidup kita dan membentuk karakter kita sesuai kehendak Allah.
Namun demikian, dalam kenyataan hidup sehari-hari, kita masih menjumpai umat Katolik yang telah dibaptis dan menerima Roh Kudus, tetapi hidupnya belum mencerminkan buah dari kehadiran-Nya. Mereka mungkin rajin ke gereja, berdoa Rosario, bahkan rutin mengunjungi ruang adorasi, tetapi tetap saja mengucapkan kata-kata kasar, emosi tanpa terkendali, menghina sesama, bahkan membenci dan memecah belah serta tidak berbela rasa. Perilaku ini menunjukkan bahwa kehadiran Roh Kudus tidak lagi terasa dalam diri mereka.
Apakah Roh Kudus telah meninggalkan mereka? Sesungguhnya tidak. Roh Kudus tidak pernah meninggalkan kita, tetapi dosa dapat mendukakan dan memadamkan karya-Nya dalam hati kita. Ketika itu terjadi, kita tidak lagi merasakan kehadiran, damai, dan kekuatan dari Roh Kudus.
(Alexandra Suliana Nur)
Namun, Penolong, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
(Yoh. 14:26)
Bacaan Pertama : Kis. 2:1 -11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 104:1ab. 24ac. 29c-30. 31. 34
Bacaan Kedua : Rom. 8:8-17
Bacaan Injil : Yoh. 14:15-16. 23b-26
Pada saat kita menerima Sakramen Baptis, kita mengakui Yesus sebagai Juru Selamat dan membuka hati untuk menjadi tempat tinggal Roh Kudus. Roh Kudus, Sang Penolong yang diutus oleh Bapa dalam nama Yesus, hadir untuk mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan kita akan semua yang telah disampaikan oleh-Nya. Dalam rahmat pembaptisan, kita dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah dan hati kita menjadi bait kudus tempat Allah berdiam.
Roh Kudus bukan hanya Penolong, tetapi juga Pembimbing yang menuntun hidup kita sesuai dengan firman Tuhan. Ia menganugerahkan tujuh karunia rohani: Roh Hikmat, Roh Pengertian, Roh Nasihat, Roh Keperkasaan, Roh Pengenalan akan Allah, Roh Kesalehan, dan Roh Takut akan Allah. Kita diajak untuk terus berdoa agar karunia-karunia ini bertumbuh dalam hidup kita dan membentuk karakter kita sesuai kehendak Allah.
Namun demikian, dalam kenyataan hidup sehari-hari, kita masih menjumpai umat Katolik yang telah dibaptis dan menerima Roh Kudus, tetapi hidupnya belum mencerminkan buah dari kehadiran-Nya. Mereka mungkin rajin ke gereja, berdoa Rosario, bahkan rutin mengunjungi ruang adorasi, tetapi tetap saja mengucapkan kata-kata kasar, emosi tanpa terkendali, menghina sesama, bahkan membenci dan memecah belah serta tidak berbela rasa. Perilaku ini menunjukkan bahwa kehadiran Roh Kudus tidak lagi terasa dalam diri mereka.
Apakah Roh Kudus telah meninggalkan mereka? Sesungguhnya tidak. Roh Kudus tidak pernah meninggalkan kita, tetapi dosa dapat mendukakan dan memadamkan karya-Nya dalam hati kita. Ketika itu terjadi, kita tidak lagi merasakan kehadiran, damai, dan kekuatan dari Roh Kudus.
Untuk memulihkan relasi dengan Roh Kudus, kita harus bertobat dengan sungguh-sungguh, mengakui dosa-dosa kita, dan memohon pengampunan dari Tuhan. Saat itulah Roh Kudus kembali bekerja dalam diri kita, menuntun kita pada seluruh kebenaran dan menghasilkan buah Roh dalam hidup: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
Doa:
Semoga Roh Kudus selalu memimpin kita dengan lembut, ramah, menuntun dengan cermat dan teguh, menjadi daya Ilahi dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat. Roh Kudus selalu mengajarkan, mengingatkan, menuntun kita akan firman-Nya. Amin.
Komentar
Posting Komentar