(Renungan) Yesus Saja Berdoa, lho!

Yesus Saja Berdoa, lho!     
(Melani Sudhana)

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dimuliakan di dalam mereka.
(Yoh. 17:9-10)

Kalender Liturgi Selasa, 3 Juni 2025
Bacaan Pertama : Kis. 20:17-27
Mazmur Tanggapan : Mzm. 68:10-11. 20-21
Bacaan Injil : Yoh. 17:1-11a

Pada suatu kesempatan, para murid Yesus menanyakan cara berdoa kepada Yesus. Mereka sering melihat Yesus sedang termenung berdoa, tapi mereka tidak pernah mendengar apa yang didoakan-Nya. Yesus mengajar para murid-Nya bagaimana cara berdoa yang benar. Doa Bapa Kami adalah doa yang pertama Yesus ajarkan.

Yesus mengakhiri pesan-Nya saat perjamuan terakhir dengan berdoa. Para murid mendengarkan bagaimana Yesus berdoa. Yesus menyapa Allah sebagai Bapa. Doa adalah cara Yesus berkomunikasi dengan Bapa-Nya di surga. Dalam doa ini para murid mendengarkan percakapan Yesus yang akrab kepada Bapa-Nya. Dari doa ini mereka bisa merasakan keakraban dan kesatuan Yesus dengan Allah. Apa yang Yesus miliki: kuasa, kemuliaan, murid, firman; semua berasal dari Bapa.

Di awal doa-Nya, Yesus memohon kepada Bapa untuk memuliakan-Nya seperti Dia telah memuliakan Bapa, karena saat-Nya telah tiba. Saat Yesus harus dikorbankan sudah dekat. Dengan sengsara dan penyaliban-Nya, Yesus dimuliakan. Yesus ingin para murid-Nya mengerti bahwa semua kesengsaraan yang harus dijalani-Nya adalah untuk kemuliaan-Nya. Yesus juga mendoakan para murid-Nya agar mereka memperoleh hidup yang kekal. Bukan hanya para murid-Nya saja, tetapi juga untuk semua yang percaya kepada-Nya. 

Yesus memohon kepada Bapa untuk menjaga para murid-Nya setelah kepergian-Nya (Yoh. 17:11b). Yesus tidak ingin mereka kebingungan setelah kepergian-Nya. Dia ingin para murid-Nya tetap berada dalam kasih dan perlindungan Bapa agar nantinya mereka siap untuk menyebarkan kabar sukacita.

Suatu hari, sekelompok remaja berkumpul di rumahku untuk rapat persiapan retret. Sebelum mulai, seperti biasa, ketua tim menunjuk seorang temannya untuk memimpin doa. Kali ini teman yang ditunjuk menolak. Alasannya, dia sedang malas berdoa. Ketua tim menegurnya, “Bro, Yesus saja mendoakan kita lho, kenapa lo gak mau berdoa untuk kita?” Dia terdiam sejenak, lalu mulailah dia memimpin doa. Dia berdoa dengan indahnya. Sungguh, Roh Kudus memimpinnya berdoa.

Segala hal dapat kita ungkapkan dalam doa. Berdoa bisa kapan saja dan di mana saja. Janganlah malas berdoa! Allah mendengarkan doa kita.

Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku berdoa dengan sungguh dan rendah hati seperti Engkau berdoa kepada Bapa. Agar aku semakin dekat pada Bapa dan semakin bersemangat mewartakan kabar sukacita-Mu. Amin. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Upah Mengikuti Yesus

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia