(Renungan) Ajakan untuk Menjadi Orang Kecil

Ajakan untuk Menjadi Orang Kecil
(F.X. Didiwiria Salim)

"karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetap Engkau nyatakan kepada orang kecil."
(Mat. 11:25b)

Kalender Liturgi Rabu, 16 Juli 2025
Bacaan Pertama : Kel. 3:1-6. 9-12
Mazmur Tanggapan : Mzm. 103:1-2. 3-4. 6-7
Bacaan Injil : Mat. 11:25-27

Merenungkan perikop ini, mengajak kita kepada kerendahan hati secara total di hadapan Allah dan sesama. Apabila kita memaknai apa yang telah banyak kita terima dari Allah sebagai suatu kemudahan dalam hidup di dunia ini, maka sudah selayaknya tidak mengantarkan kita kepada kesombongan diri yang membuat kita semakin menjauh dari Allah. 

Perikop ini juga mempertegas identitas Yesus dan Bapa adalah satu (Mat.11:27) dan bagi Bapa, apa yang berkenan adalah menjadi ”orang kecil” (Mat. 11:25-26). Mengapa Allah seolah-olah tidak berkenan kepada orang bijak dan pandai atau bahkan pada perikop lain Yesus juga menegaskan bahwa kerajaan Allah menjadi hak anak-anak dan orang miskin? 

Yesus tidak membenci kepandaian, kekayaan, kebijakan, namun yang dikehendaki-Nya adalah manusia mempunyai ketergantungan total pada Allah yang menyelamatkan. Allah Bapa menyadari kelemahan kita sebagai manusia yang mudah jatuh dalam dosa kesombongan apabila kita mempunyai banyak kelebihan dan kenikmatan dunia. Yesus mengingatkan bahwa dengan bersikap sebagai orang kecil atau anak-anak, kita mampu lepas bebas dari segala kemelekatan materi duniawi dan berbalik bergantung sepenuhnya kepada Allah Bapa yang memberikan semuanya itu sebagai sarana untuk semakin dekat dengan-Nya.

Saya mengenal seorang teman yang tergolong sukses dengan harta berlimpah. Rumahnya besar dan mobil kelas atas pun tersimpan dalam garasi rumah. Namun ia sangat rendah hati, mau bergaul dengan orang-orang biasa dengan tutur kata yang selalu lembut. Ia pun murah hati, banyak berbagi kepada Gereja, kepada yayasan-yayasan pendidikan, dan entah siapa lagi yang rutin dibantunya. Rumahnya yang megah, selalu terbuka untuk kegiatan lingkungan, bahkan menjadi tempat latihan koor wilayah setiap minggu. Teman ini juga aktif melayani Gereja sebagai prodiakon; istri dan anak-anaknya pun aktif. Semua dilakukan tanpa berusaha menjadi pribadi yang menonjol. Bahkan cenderung semua dijalani dalam diam. 

Mari bersikap sebagai anak kecil yang tulus berbakti kepada Tuhan dan melayani sesama, dan senantiasa mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup!

Doa:
Tuhan jadikan aku mau menggantungkan hidupku sepenuhnya kepada kehendak-Mu. Amin.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia