(Renungan) Apakah Artinya Mukjizat Bagiku?

Apakah Arti Mukjizat Bagiku?
(Alberta)

“Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Sebab, jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dengan berkain kabung dan abu.” 
(Mat. 11:21)

Kalender Liturgi Selasa, 15 Juli 2025
Bacaan Pertama: Kel. 2:1-15a
Mazmur Tanggapan: Mzm. 69:3. 14. 30-31. 33-34
Bacaan Injil: Mat. 11:20-24

Khorazim dan Betsaida adalah dua kota Yahudi di Galilea, dekat tempat Yesus melakukan banyak pelayanan dan mukjizat. Sedangkan Tirus dan Sidon adalah kota-kota orang kafir (non-Yahudi), dikenal dalam Perjanjian Lama sebagai kota yang penuh dengan dosa dan kejahatan. Alasan Yesus mengecam kota-kota Yahudi tersebut karena meskipun mereka menyaksikan secara langsung banyak mukjizat yang dilakukan Yesus, mereka tetap mengeraskan hati, mereka tidak mau bertobat. Sebaliknya, Yesus berkata jika mukjizat itu terjadi di kota-kota yang disebut kafir yaitu Tirus dan Sidon, mereka justru akan bertobat dengan penuh penyesalan, sehingga akan lebih ringan tanggungannya di hari penghakiman.

Dalam suatu acara Kebangungan Rohani Katolik (KRK), aku menyaksikan sendiri seorang teman yang terkena kanker payudara mengalami jamahan Tuhan. Temanku ini harus duduk di kursi roda karena kakinya lemah akibat metastasis ke tulang. Malam itu, temanku dapat berdiri, bahkan bisa berlari-lari di atas panggung. Ketika ditanya apakah sudah mengalami mukjizat kesembuhan, dia berkata kalau sekarang dirinya sudah bisa berdamai dengan sakitnya. Sebelumnya ia terus bertanya kepada Tuhan, “Kenapa saya?” Sekarang ia dapat menjalani semua proses radiasi dan kemoterapi dengan penuh ucapan syukur.

Hal ini menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya menyembuhkan fisik, namun terlebih dahulu ingin membangkitkan iman dan memulihkan hati orang yang datang dengan penuh percaya. Yesus melakukan mukjizat bukan hanya untuk memukau orang banyak, tetapi sebagai tanda kasih dan kehadiran Allah yang nyata dalam diri kita. Kehadiran Allah melalui tubuh dan darah Kristus dapat kita sambut dalam perayaan Ekaristi setiap hari. Kita terima rahmat kasih dan pengampunan dari Allah dengan cuma-cuma dan alami mukjizat terbesar melalui Perayaan Ekaristi! Mari kita menghidupi Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari!

Doa:
Ya Bapa, ajar aku untuk peka terhadap suara-Mu. Bukan hanya kagum akan karya-Mu, tapi mau taat dan setia terhadap kehendak dan rencana-Mu. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia