(Renungan) Basi
Basi
(Andy W. Wibowo)
Kalender Liturgi Kamis, 10 Juli 2025
Bacaan Pertama : Kej. 44:18-21. 23b-29; 45:1-5
Mazmur Tanggapan : Mzm. 105:16-17. 18-19. 20-21
Bacaan Injil : Mat. 10:7-15
“Beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat!” Begitulah perintah pertama yang dicanangkan Yesus kepada dua belas rasul yang baru dilantik-Nya. Perintah ini kemudian diikuti oleh petunjuk pelaksanaannya: “Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang yang sakit kulit; usirlah setan-setan.” Yang dapat berarti: “Pulihkanlah martabat manusia kembali kepada citra Allah agar Kerajaan Surga dapat terwujud.” Untuk memastikan perintah ini dapat terlaksana, para rasul menerima berkat kuasa dari Yesus sebelum diutus. Kedua belas rasul kemudian menjalankan perintah-Nya dengan sempurna.
Namun hingga saat ini, Kerajaan Surga masih belum terwujud sempurna di dunia, oleh karenanya perintah ini masih berlaku atas kita semua. Sama seperti para rasul, masing-masing dari kita pun telah menerima berkat kuasa dari Yesus untuk menjalankan perintah-Nya itu saat menerima Baptis dan Krisma.
Saat kecil dahulu saya sering diajak ibu saya ke pasar membeli kue-kue basah. Biasanya saya diberi memilih satu buah kue untuk saya sendiri, tidak bisa lebih, walaupun ada beberapa jenis kue yang sebenarnya saya sukai. Kadang kue itu sudah habis saya makan sebelum sampai di rumah. Sekarang saya dapat membeli kue-kue sebanyak yang saya inginkan, dan sering kali kue-kue itu sudah keburu basi sebelum saya makan, lalu akhirnya terbuang sia-sia. Berkat hidup dan iman yang kita terima dari-Nya mirip dengan kue-kue tersebut. Bila kita hanya berkutat pada pengajaran, hanya aktif di dalam pagar Gereja dan mencari aman di luar pagar Gereja, kita hakikatnya akan sama dengan kue-kue itu, menjadi basi tanpa sempat berguna.
Saya sangka kita semua perlu untuk selalu meminta rahmat kebijaksanaan dalam doa-doa kita. Supaya kita senantiasa sadar akan hal ini dan semakin aktif dalam menjalankan perintah-Nya, mewujudkan Kerajaan Surga di dunia ini, apapun peran yang kita jalankan di dunia ini.
(Andy W. Wibowo)
“Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma,
berikanlah pula dengan cuma-cuma.”
(Mat. 10:8b)
Bacaan Pertama : Kej. 44:18-21. 23b-29; 45:1-5
Mazmur Tanggapan : Mzm. 105:16-17. 18-19. 20-21
Bacaan Injil : Mat. 10:7-15
“Beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat!” Begitulah perintah pertama yang dicanangkan Yesus kepada dua belas rasul yang baru dilantik-Nya. Perintah ini kemudian diikuti oleh petunjuk pelaksanaannya: “Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang yang sakit kulit; usirlah setan-setan.” Yang dapat berarti: “Pulihkanlah martabat manusia kembali kepada citra Allah agar Kerajaan Surga dapat terwujud.” Untuk memastikan perintah ini dapat terlaksana, para rasul menerima berkat kuasa dari Yesus sebelum diutus. Kedua belas rasul kemudian menjalankan perintah-Nya dengan sempurna.
Namun hingga saat ini, Kerajaan Surga masih belum terwujud sempurna di dunia, oleh karenanya perintah ini masih berlaku atas kita semua. Sama seperti para rasul, masing-masing dari kita pun telah menerima berkat kuasa dari Yesus untuk menjalankan perintah-Nya itu saat menerima Baptis dan Krisma.
Saat kecil dahulu saya sering diajak ibu saya ke pasar membeli kue-kue basah. Biasanya saya diberi memilih satu buah kue untuk saya sendiri, tidak bisa lebih, walaupun ada beberapa jenis kue yang sebenarnya saya sukai. Kadang kue itu sudah habis saya makan sebelum sampai di rumah. Sekarang saya dapat membeli kue-kue sebanyak yang saya inginkan, dan sering kali kue-kue itu sudah keburu basi sebelum saya makan, lalu akhirnya terbuang sia-sia. Berkat hidup dan iman yang kita terima dari-Nya mirip dengan kue-kue tersebut. Bila kita hanya berkutat pada pengajaran, hanya aktif di dalam pagar Gereja dan mencari aman di luar pagar Gereja, kita hakikatnya akan sama dengan kue-kue itu, menjadi basi tanpa sempat berguna.
Saya sangka kita semua perlu untuk selalu meminta rahmat kebijaksanaan dalam doa-doa kita. Supaya kita senantiasa sadar akan hal ini dan semakin aktif dalam menjalankan perintah-Nya, mewujudkan Kerajaan Surga di dunia ini, apapun peran yang kita jalankan di dunia ini.
Santo Ignatius dari Loyola mengatakan bahwa tujuan hidup manusia semata-mata adalah untuk memuji, menghormati, dan mengabdi kepada Allah. Segala-galanya hanyalah sarana untuk mencapai tujuan itu.
Doa:
Allah Bapa Yang Maha Pemurah dan Pengasih, aku mohon ampun karena aku sering kali bertindak serakah dan tidak bersyukur. Banyak berkat yang telah kuterima, berhenti di tanganku hingga akhirnya terbuang sia-sia. Melalui rahmat Roh Kudus, aku mohon agar dapat memandang dan menjalankan hidup ini dengan lebih bijaksana sesuai kehendak-Mu. Bunda Maria yang selalu mengasihi dan mendampingi, doakanlah kami semua anak-anak-Mu ini. Amin.
Doa:
Allah Bapa Yang Maha Pemurah dan Pengasih, aku mohon ampun karena aku sering kali bertindak serakah dan tidak bersyukur. Banyak berkat yang telah kuterima, berhenti di tanganku hingga akhirnya terbuang sia-sia. Melalui rahmat Roh Kudus, aku mohon agar dapat memandang dan menjalankan hidup ini dengan lebih bijaksana sesuai kehendak-Mu. Bunda Maria yang selalu mengasihi dan mendampingi, doakanlah kami semua anak-anak-Mu ini. Amin.
Komentar
Posting Komentar