(Renungan) Diselamatkan atau Dibuang
Diselamatkan atau Dibuang
(Dewi Malingkas)
(Dewi Malingkas)
Setelah penuh, jala itu diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam tempayan dan ikan yang tidak baik mereka buang. 
(Mat. 13:48)
Bacaan Pertama: Kel. 40:16-19. 34-38
Mazmur Tanggapan: Mzm. 84:3. 4. 5-6a. 8a. 11
Bacaan Injil: Mat. 13: 47-53
Injil hari ini memberikan gambaran Kerajaan Surga pada akhir zaman, juga memperingatkan kita bagaimana menjalani hidup. Ketika semua orang tanpa kecuali, terjaring oleh jala besar, yang baik dan yang jahat di satu tempat. Semuanya menjadi satu, terjaring dalam rencana keselamatan Allah.
Namun ternyata tidak semua yang terjaring itu diambil dan dipilih. Banyak yang tidak lolos seleksi dan akhirnya dicampakkan. Hanya yang baik yang dipilih, yaitu mereka yang hidup benar dan berbuah dalam Tuhan.
Perumpamaan tentang jala yang besar ini merupakan rangkaian perumpamaan seorang penabur, lalang di antara gandum, biji sesawi, ragi, harta terpendam dan mutiara berharga. Yesus menyampaikan perihal Kerajaan Allah dengan berbagai perumpamaan.
Ketika membaca mengenai jala besar ini, saya teringat kejadian dua bulan lalu, di mana seorang staf mengajukan pengunduran diri. Agar segera mendapatkan penggantinya, saya mengunggah lowongan di salah satu job portal. Cukup mencengangkan, hanya dalam waktu singkat, masuk lebih dari 2.000 pelamar.
Saya harus menyortirnya berdasarkan kriteria yang diharapkan. Akhirnya didapat daftar yang lebih pendek, lalu disaring lagi hingga tinggal beberapa saja yang layak masuk dalam proses perekrutan.
Saya membayangkan, mungkin seperti itulah proses seleksi pada akhir zaman. Yang terpilih hanyalah yang benar-benar memenuhi kriteria Tuhan. Meski sejatinya, kita tidak bisa memilih lolos seleksi atau tidak. Yang dapat kita lakukan adalah selalu berusaha menjadi orang yang benar. Karena pada hakikatnya manusia memiliki kehendak bebas.
Menjadi orang benar, apalagi di zaman sekarang, bukanlah perkara mudah. Menjadi orang jahat jauh lebih populer. Sementara menjadi orang benar selalu harus berjuang dan belajar. Orang yang mau belajar adalah mereka yang mau mengosongkan diri dan menerima hal baru. 
Kenyataannya dalam hidup, kita dihadapkan pada pertaruhan dua pilihan, mau belajar atau tidak, mau mengosongkan diri atau merasa sudah penuh. Kita semua berada dalam satu jala besar yang sama. Lalu mau menjadi ikan seperti apakah kita? Adakah bagian dari hidup kita yang masih harus dibenahi agar layak di hadapan Tuhan? Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk bertumbuh dalam kebenaran?
Doa: 
Tuhan, aku mau jadi ikan yang baik; aku mau menjadi orang benar dan yang terpilih. Mampukan aku ya Tuhan, untuk selalu mau membuka hati untuk belajar hal-hal baru dan baik yang berkenan kepada-Mu. Amin.
Tuhan, aku mau jadi ikan yang baik; aku mau menjadi orang benar dan yang terpilih. Mampukan aku ya Tuhan, untuk selalu mau membuka hati untuk belajar hal-hal baru dan baik yang berkenan kepada-Mu. Amin.

 
 
 
Komentar
Posting Komentar