(Renungan) Pembawa Damai-Nya
Pembawa Damai-Nya
(Fellicia Fenny)
Kalender Liturgi Selasa, 22 Juli 2025 
Bacaan Pertama : 2Kor. 5:14-17
Mazmur Tanggapan : Mzm. 63:2. 3-4. 5-6. 8-9
Bacaan Injil : Yoh. 20:1. 11-18
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menegaskan pentingnya perubahan hati menyeluruh bagi semua orang yang memiliki iman Kristen. Paulus mengatakan, "Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru." Ciptaan baru digambarkan sebagai orang-orang yang meninggalkan cara hidup yang lama dan berbalik arah 180 derajat menuju hidup yang baru; karena timbul kesadaran bahwa Kristus telah mati di atas kayu salib agar mereka hidup.
Kematian Yesus Kristus di kayu salib, telah mendamaikan manusia yang berdosa dengan Allah Bapa Yang Maha Kudus. Kristus mengadakan perjanjian baru berdasarkan anugerah dan kasih karunia bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Kasih Kristus yang nyata dalam pengorbanan-Nya yang agung ini, menggugah jemaat mula-mula untuk mengembangkan sikap hati dan karakter baru, yang serupa dengan Kristus. Kuasa kasih Kristus membuat mereka tidak lagi menilai seseorang menurut ukuran manusia, melainkan dari kaca mata Allah, yang telah mempercayakan kepada mereka pelayanan untuk pendamaian.
Beberapa waktu lalu terjadi perselisihan dalam sebuah grup kepanitiaan sebuah kegiatan di gereja. Perang chat di wa grup kepanitiaan memanas dan berakhir dengan beberapa orang meninggalkan grup, undur dari kepanitiaan. Tak lama berselang, seorang teman mengirimkan doa yang sangat pas dengan kondisi saat itu, yaitu “Doa Damai St. Fransiskus Assisi”. Doa ini mengingatkan mereka untuk menjadi pembawa damai-Nya. Singkat cerita, beberapa hari kemudian beberapa orang yang meninggalkan grup bergabung kembali dalam kepanitiaan.
St. Fransiskus Assisi dikenang sebagai pembawa damai bagi semua kalangan. Beliau dengan kerendahan hatinya memperlakukan semua makhluk ciptaan sebagai “saudara dan saudarinya”. Doa Damai St. Fransiskus Assisi, walaupun bukan ditulis langsung oleh beliau, memuat jiwa dan nafas dari semangat cinta damai yang kental dari St. Fransiskus Assisi. Sebagaimana kasih Kristus telah mengubah hidup jemaat pertama dan St. Fransiskus Assisi menjadi pembawa damai-Nya, maka sudah sepantasnya kita mengarahkan tujuan hidup dan segala perbuatan kita; tidak lagi untuk diri sendiri, melainkan untuk Kristus Sang Raja Damai.
Doa:
(Fellicia Fenny)
Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 
(2Kor. 5:17)
Bacaan Pertama : 2Kor. 5:14-17
Mazmur Tanggapan : Mzm. 63:2. 3-4. 5-6. 8-9
Bacaan Injil : Yoh. 20:1. 11-18
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menegaskan pentingnya perubahan hati menyeluruh bagi semua orang yang memiliki iman Kristen. Paulus mengatakan, "Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru." Ciptaan baru digambarkan sebagai orang-orang yang meninggalkan cara hidup yang lama dan berbalik arah 180 derajat menuju hidup yang baru; karena timbul kesadaran bahwa Kristus telah mati di atas kayu salib agar mereka hidup.
Kematian Yesus Kristus di kayu salib, telah mendamaikan manusia yang berdosa dengan Allah Bapa Yang Maha Kudus. Kristus mengadakan perjanjian baru berdasarkan anugerah dan kasih karunia bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Kasih Kristus yang nyata dalam pengorbanan-Nya yang agung ini, menggugah jemaat mula-mula untuk mengembangkan sikap hati dan karakter baru, yang serupa dengan Kristus. Kuasa kasih Kristus membuat mereka tidak lagi menilai seseorang menurut ukuran manusia, melainkan dari kaca mata Allah, yang telah mempercayakan kepada mereka pelayanan untuk pendamaian.
Beberapa waktu lalu terjadi perselisihan dalam sebuah grup kepanitiaan sebuah kegiatan di gereja. Perang chat di wa grup kepanitiaan memanas dan berakhir dengan beberapa orang meninggalkan grup, undur dari kepanitiaan. Tak lama berselang, seorang teman mengirimkan doa yang sangat pas dengan kondisi saat itu, yaitu “Doa Damai St. Fransiskus Assisi”. Doa ini mengingatkan mereka untuk menjadi pembawa damai-Nya. Singkat cerita, beberapa hari kemudian beberapa orang yang meninggalkan grup bergabung kembali dalam kepanitiaan.
St. Fransiskus Assisi dikenang sebagai pembawa damai bagi semua kalangan. Beliau dengan kerendahan hatinya memperlakukan semua makhluk ciptaan sebagai “saudara dan saudarinya”. Doa Damai St. Fransiskus Assisi, walaupun bukan ditulis langsung oleh beliau, memuat jiwa dan nafas dari semangat cinta damai yang kental dari St. Fransiskus Assisi. Sebagaimana kasih Kristus telah mengubah hidup jemaat pertama dan St. Fransiskus Assisi menjadi pembawa damai-Nya, maka sudah sepantasnya kita mengarahkan tujuan hidup dan segala perbuatan kita; tidak lagi untuk diri sendiri, melainkan untuk Kristus Sang Raja Damai.
Doa:
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai-Mu, jadikanlah aku pembawa cinta kasih di mana pun aku berada. Amin.
 

 
 
 
Komentar
Posting Komentar