(Renungan) Rahasia Kerajaan Surga dari Hal-Hal Kecil

Rahasia Kerajaan Surga dari Hal-Hal Kecil 
(Rosa Maria Gani) 

“Aku akan membuka mulut-Ku menyampaikan perumpamaan,
Aku akan mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”
(Mat. 13:35b)

Kalender Liturgi Senin, 28 Juli 2025
Bacaan Pertama : Kel. 32:15-24. 30-34
Mazmur Tanggapan : Mzm. 106:19-20. 21-22. 23
Bacaan Injil : Mat. 13:31-35

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menyampaikan dua perumpamaan yang menggambarkan bagaimana Kerajaan Surga berasal dari hal-hal kecil yang tampaknya sederhana, namun memiliki daya transformasi besar. 

Dalam perumpamaan tentang biji sesawi, Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Surga itu seperti biji sesawi yang ditaburkan di ladang. Meskipun biji ini sangat kecil, ketika tumbuh ia menjadi lebih besar dari semua tanaman sayuran. Bahkan dapat menjadi pohon tempat burung-burung datang dan bersarang di cabang-cabangnya.

Sedangkan, dalam perumpamaan tentang ragi, Kerajaan Surga digambarkan seperti ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu dalam jumlah besar. Meskipun hanya sedikit, ragi itu mampu membuat seluruh adonan mengembang.

Melalui kedua perumpamaan ini, Yesus menyampaikan kepada kita bahwa rahasia Kerajaan Surga tersembunyi dalam hal-hal yang tampak kecil dan tidak berarti, namun bila dilakukan dengan iman dan ketekunan, akan menghasilkan buah yang besar dan mengubah lingkungan sekitar.

Ada sebuah kisah nyata dari Jepang yang sejalan dengan pesan perumpamaan ini. Kisah ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang hidup bersama ibunya yang miskin. Setiap malam saat makan malam, sang ibu selalu berkata, “Nak, makanlah dulu. Ibu sudah kenyang.”

Anak itu mempercayai ucapan ibunya dan memakan seluruh makanan yang tersedia. Ia pun tumbuh menjadi anak yang cerdas dan penuh semangat, hingga berhasil mendapatkan beasiswa di universitas ternama di Tokyo.

Saat sudah dewasa, ia baru menyadari bahwa ibunya tidak benar-benar kenyang, ucapan itu adalah bentuk pengorbanan karena makanan mereka tidak cukup untuk berdua.

Bertahun-tahun kemudian, ia menjadi seorang eksekutif sukses dan mengajak ibunya tinggal bersamanya. Dalam sebuah wawancara, ketika ditanya apa yang paling berpengaruh dalam hidupnya, ia menjawab, “Kalimat yang diucapkan ibu saya setiap malam: ‘Ibu sudah kenyang.’ Kalimat itu yang membesarkan saya.”

Kita pun dipanggil untuk menghadirkan Kerajaan Surga di dunia ini dengan setia melakukan hal-hal kecil yang tulus dan penuh kasih. Dalam hal kecil yang dilakukan dengan cinta, terdapat kuasa Allah yang bekerja diam-diam namun nyata.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih sudah memberitahukan kami tentang rahasia Kerajaan Surga. Bimbinglah kami agar selalu setia dalam hal-hal kecil, karena di sanalah benih Kerajaan Surga berasal. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia