(Renungan) Yesus adalah Kebangkitan dan Hidup
Yesus adalah Kebangkitan dan Hidup
(Bernadette Esther)
Kalender Liturgi Selasa, 29 Juli 2025
PW S. Marta, Maria, dan Lazarus
Bacaan Pertama : 1Yoh. 4:7-16
Mazmur Tanggapan : Mzm. 34:2-3. 4-5. 6-7. 8-9. 10-11
Bacaan Injil : Yoh. 11:19-27
Vishwashkumar Ramesh adalah satu-satunya orang yang selamat dari 242 penumpang pesawat Air India, yang jatuh di Ahmedabad India pada 12 Juni 2025. Pesawat ini juga menabrak gedung BJ Medical College, dan menewaskan 38 orang di darat. Banyak orang menganggap selamatnya pria berusia 40 tahun itu sebagai mukjizat.
Dalam pemahaman Katolik, mukjizat adalah peristiwa luar biasa, tanda campur tangan Ilahi, tanda belas kasih dan kasih Tuhan. Pengalaman Ramesh memperlihatkan rahmat di tengah penderitaan, dalam keadaan terburuk sekalipun, harapan masih dapat ditemukan.
Hari ini Gereja Katolik semesta merayakan Peringatan Wajib Santa Marta, Maria, dan Lazarus. Mereka adalah orang-orang yang dekat dan dikasihi Yesus. Yesus sering mengunjungi keluarga di Betania itu, untuk memberikan dukungan dan peneguhan.
Ketika Yesus tiba di kota Betania, Lazarus sudah meninggal empat hari. Marta yang mendengar Yesus datang, bergegas menemui-Nya. Marta mengatakan bahwa jika Yesus ada di situ, Lazarus pasti tidak mati. Kata Yesus, “Saudaramu akan bangkit.” Marta yang percaya akan kebangkitan badan, menjawab bahwa ia tahu Lazarus akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman. Jawab Yesus kepadanya, “Akulah kebangkitan dan hidup. Siapa yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yoh. 11:25-26).
Saat sedih, berduka, dan putus asa, kita cenderung seperti Marta; “menuntut” Yesus untuk memberikan jawaban: mengapa, kapan, bagaimana. Tetapi Yesus tidak akan memberikan jawaban seperti yang kita minta. Kalau kita mengaitkan penderitaan kita dengan penderitaan Yesus, kita mempunyai perspektif yang berbeda, tidak putus harapan, dan tetap percaya akan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Penderitaan bisa membuat kita bertumbuh di dalam iman, pengharapan dan kasih. Bila kita percaya kepada Yesus dan hidup menurut perintah-perintah-Nya, maka kita akan hidup walaupun kita sudah mati. Bagi Yesus, kematian bukanlah akhir dari segalanya, namun awal kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang memungkinkan kita melihat Allah.
Doa:
Allah Bapa Yang Maha Kuasa, hari ini kami mendengar Putra-Mu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus berkata: “Akulah kebangkitan dan hidup”. Mampukanlah kami mengimani perkataan itu. Sehingga bila kami bersedih hati oleh berbagai tekanan hidup, kami tetap percaya akan penyertaan Tuhan dalam hidup kami. Amin.
(Bernadette Esther)
“Akulah kebangkitan dan hidup. Siapa yang percaya kepada-Ku, 
ia akan hidup walaupun sudah mati.” 
(Yoh. 11:25)
PW S. Marta, Maria, dan Lazarus
Bacaan Pertama : 1Yoh. 4:7-16
Mazmur Tanggapan : Mzm. 34:2-3. 4-5. 6-7. 8-9. 10-11
Bacaan Injil : Yoh. 11:19-27
Vishwashkumar Ramesh adalah satu-satunya orang yang selamat dari 242 penumpang pesawat Air India, yang jatuh di Ahmedabad India pada 12 Juni 2025. Pesawat ini juga menabrak gedung BJ Medical College, dan menewaskan 38 orang di darat. Banyak orang menganggap selamatnya pria berusia 40 tahun itu sebagai mukjizat.
Dalam pemahaman Katolik, mukjizat adalah peristiwa luar biasa, tanda campur tangan Ilahi, tanda belas kasih dan kasih Tuhan. Pengalaman Ramesh memperlihatkan rahmat di tengah penderitaan, dalam keadaan terburuk sekalipun, harapan masih dapat ditemukan.
Hari ini Gereja Katolik semesta merayakan Peringatan Wajib Santa Marta, Maria, dan Lazarus. Mereka adalah orang-orang yang dekat dan dikasihi Yesus. Yesus sering mengunjungi keluarga di Betania itu, untuk memberikan dukungan dan peneguhan.
Ketika Yesus tiba di kota Betania, Lazarus sudah meninggal empat hari. Marta yang mendengar Yesus datang, bergegas menemui-Nya. Marta mengatakan bahwa jika Yesus ada di situ, Lazarus pasti tidak mati. Kata Yesus, “Saudaramu akan bangkit.” Marta yang percaya akan kebangkitan badan, menjawab bahwa ia tahu Lazarus akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman. Jawab Yesus kepadanya, “Akulah kebangkitan dan hidup. Siapa yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yoh. 11:25-26).
Saat sedih, berduka, dan putus asa, kita cenderung seperti Marta; “menuntut” Yesus untuk memberikan jawaban: mengapa, kapan, bagaimana. Tetapi Yesus tidak akan memberikan jawaban seperti yang kita minta. Kalau kita mengaitkan penderitaan kita dengan penderitaan Yesus, kita mempunyai perspektif yang berbeda, tidak putus harapan, dan tetap percaya akan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Penderitaan bisa membuat kita bertumbuh di dalam iman, pengharapan dan kasih. Bila kita percaya kepada Yesus dan hidup menurut perintah-perintah-Nya, maka kita akan hidup walaupun kita sudah mati. Bagi Yesus, kematian bukanlah akhir dari segalanya, namun awal kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang memungkinkan kita melihat Allah.
Doa:
Allah Bapa Yang Maha Kuasa, hari ini kami mendengar Putra-Mu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus berkata: “Akulah kebangkitan dan hidup”. Mampukanlah kami mengimani perkataan itu. Sehingga bila kami bersedih hati oleh berbagai tekanan hidup, kami tetap percaya akan penyertaan Tuhan dalam hidup kami. Amin.

 
 
 
Komentar
Posting Komentar