(Renungan) Bunga Mawar yang Segar dan Harum untuk Tuhan

Bunga Mawar yang Segar dan Harum untuk Tuhan
(Yustina Kurniawati)

"Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhan-mu datang."
(Mat. 24:42)

Kalender Liturgi Kamis, 28 Agustus 2025
Bacaan Pertama: 1Tes. 3:7-13
Mazmur Tanggapan: Mzm. 90:3-4. 12-13. 14. 17
Bacaan Injil: Mat. 24:42-51

Saya teringat saat masih sekolah dulu, ada seorang guru yang tidak pernah memberitahukan kapan beliau akan memberi ulangan kepada anak didiknya. Sering saat jam istirahat, kami mendengar beliau memberi ulangan untuk kelas sebelumnya. Semua anak yang diajar oleh guru tersebut mulai kasak-kusuk karena beliau mengajar di jam berikutnya. Jangan-jangan beliau juga memberi ulangan mendadak. Sebagian anak mulai gelisah karena belum siap, sebagian dengan tenang mengulang membaca apa yang sudah diajarkan.

Saya membayangkan secara sederhana keadaan bagaimana Tuhan Yesus datang yang kedua kalinya tanpa memberitahu kepada kita. Kita melihat Dia turun dari langit dengan kemuliaan-Nya. Kita tidak punya kesempatan lagi untuk datang meminta maaf kepada orang-orang yang kita benci, maupun memperbaiki perilaku yang sombong, iri hati, pemarah, tamak, tidak dapat mengontrol hawa nafsu, perilaku-perilaku yang bukan menuju hidup kudus. Apa lagi jika sebagai orang yang sudah dibaptis kita tidak rutin berdoa, membaca dan belajar Kitab Suci, menerima Sakramen-sakramen, terutama Sakramen Ekaristi. Bahkan, kita tidak mempunyai komunitas untuk bersekutu dan berdoa bersama menghadirkan Yesus serta melakukan pelayanan sebagai ujud nyata iman kita. 

Murid-murid diajak untuk selalu siap menyambut kedatangan Tuhan dengan perumpamaan hamba yang setia dan hamba yang jahat. Hamba yang setia selalu siap. Jika tuannya datang, mereka menghidangkan makanan dan melayani segala keperluan tuannya. Sementara hamba yang jahat bersenang-senang karena tuannya tak kunjung datang. Saat tuannya datang mereka tidak siap menghidangkan makanan dan melayani tuannya.

Ajakan Yesus bukan hanya untuk murid-murid-Nya saat itu saja, tetapi terlebih untuk kita, murid-murid-Nya saat ini. Kesetiaan dan kewaspadaan yang kita lakukan sebagai seorang murid harus dijalankan setiap hari tanpa bosan dan jenuh. Itulah arti kesetiaan yang diminta Tuhan Yesus. Sehingga ketika Tuhan Yesus datang secara tiba-tiba, kita tidak gelisah dan panik. 

Janganlah kita mempersembahkan diri kita sebagai bunga mawar yang layu kepada Tuhan saat Dia datang! Tetapi persembahkanlah diri kita sebagai bunga mawar yang segar dan harum, karena selalu dirawat dengan baik.

Doa: 
Tuhan Yesus, Engkau tahu bahwa kami manusia lemah dan sering tidak setia kepada-Mu. Kami sering mengabaikan perintah-Mu. Kiranya Roh Kudus yang selalu menemani kami, mengingatkan kami untuk selalu berjaga-jaga. Demikian doa ini kami panjatkan kepada-Mu, karena Engkaulah Juru Selamat kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia