(Renungan) Percaya kepada-Nya

Percaya kepada-Nya
(Eviantine Evi Susanto)

Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa semua orang yang telah meninggal dunia dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus.
(1Tes. 4:14)

Kalender Liturgi Senin, 1 September 2025
Bacaan Pertama: 1Tes. 4:13-17a
Mazmur Tanggapan: Mzm. 96:1.3.4-5.11-12.13
Bacaan Injil: Luk. 4:16-30

Rasul Paulus hari ini berbicara tentang orang yang telah meninggal dunia dan percaya kepada-Nya. Kematian adalah suatu peristiwa yang sangat menakutkan dan menyedihkan bagi manusia, tetapi ini tidak diharapkan Allah. Dengan kematian maka seseorang akan berpisah untuk selama-lamanya dengan orang-orang yang dikasihinya di dunia ini. Tetapi Paulus dalam suratnya untuk jemaat di Tesalonika menyatakan bahwa bila kita percaya, Tuhan sendiri akan turun dari surga dan kita akan diangkat untuk menyongsong-Nya di angkasa.

Saya mengalami beberapa kali peristiwa kematian, dimulai dari meninggalnya mama, lalu kakak laki-laki dan kemudian papa. Ketika pertama kali Tuhan mengizinkan peristiwa kematian itu saya alami, saya menangis dan marah kepada Tuhan, karena tidak siap menerima kenyataan ini. Setelah berjalannya waktu, pelan-pelan saya bisa menerima kehendak Tuhan dan berdoa bagi mereka semua yang telah meninggalkan dunia ini. 

Pada suatu malam saya bermimpi, bertemu dengan saudara-saudara saya yang telah lama meninggalkan dunia ini. Di dalam mimpi ini, saya melihat ada kakek buyut, nenek buyut, kakek, nenek, sepupu, mama dan banyak lagi. Mereka sedang duduk-duduk bersama pada suatu tempat yang terang. Mereka terlihat  berbicara satu dengan yang lain, ada yang tertawa, seperti sedang menghadiri suatu pertemuan keluarga. Dari mimpi ini saya merasa bahagia karena dapat melihat orang-orang yang saya cintai walaupun mereka telah pergi untuk selama-lamanya. Saya menjadi percaya bahwa Yesus telah mengumpulkan semua orang yang telah meninggal dunia untuk tinggal bersama-Nya. Mimpi yang sangat indah dan meneguhkan saya akan keselamatan di surga.

Walaupun kematian tidak bisa diperkirakan kapan, di mana dan bagaimana akan terjadi. Ini adalah kehendak dan hak prerogatif Allah yang tidak dapat kita ramalkan, tetapi merupakan suatu misteri Allah yang tidak dapat dielakkan oleh setiap manusia di dunia ini. Siap atau pun tidak siap kita akan meninggalkan dunia ini bila waktunya telah tiba. Di balik setiap peristiwa kematian selalu ada kehendak Allah yang tersembunyi dan pengharapan besar untuk bisa menerimanya. 

Doa:
Tuhan ampunilah dosa-dosa mereka yang telah meninggal dunia dan terimalah mereka dalam rumah-Mu di surga. Tuhan, dampingilah kami yang masih berziarah di dunia ini untuk bisa menjalaninya dengan sebaik mungkin sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia