(Renungan) Pergi ke Pesta, yuuk!
Pergi Ke Pesta, yuuk!
(Leo Hans Adrianus)
(Leo Hans Adrianus)
“Sebab, banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
(Mat. 22:14)
Kalender Liturgi Kamis, 21 Agustus 2025
Bacaan Pertama: Hak. 11:29-39a.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 40:5. 7-8a. 8b-9. 10
Bacaan Injil: Mat. 22:1-14
Ketika membaca perikop ini, aku membayangkan suatu pesta raya perkawinan. Di sana semua orang diundang. Namun, yang diundang tidak mau datang. Dengan berbagai alasan, bahkan dengan sikap bermusuhan. Maka tidak salah, jika raja membasmi orang-orang yang menolak datang dan memusuhinya. Kemudian mengundang semua orang lainnya, tanpa memandang status, latar belakang dan profil terakhir kehidupannya. Asal mereka datang dengan layak memenuhi ruang pesta.
Perumpamaan dalam Matius 22:1-14 ini bukan sekadar kisah pesta. Ini adalah gambaran mendalam tentang Kerajaan Allah. Bagaimana respons manusia terhadap undangan keselamatan yang digambarkan seperti undangan pesta dan pentingnya kesiapan rohani yang digambarkan seperti mengenakan pakaian pesta.
Bangsa Israel, sebagai yang pertama diundang, telah menolak bahkan membunuh Utusan Allah. Sedangkan undangan kepada semua orang, termasuk kepadaku, adalah undangan setelah Kabar Baik (Injil) diwartakan. Harapannya, setelah Injil diwartakan kepada semua orang, termasuk kepada orang-orang yang masih hidup dalam dosa, maka akan banyak orang yang kembali kepada Allah dan layak untuk masuk ke dalam kerajaan itu. Undangan yang merupakan suatu anugerah Allah bagi semua, tanpa terkecuali. Namun, tidak semua orang merespons dengan benar. Ada yang menolak, ada yang asal datang saja, tapi ada juga yang datang dengan penuh rasa syukur dan sukacita.
Oleh karena itu, setelah aku tahu bahwa aku termasuk yang diundang ke perjamuan Allah Yang Maha Kudus, aku akan datang dengan kondisi diriku yang lebih baik. Aku membersihkan diri dahulu, jasmani dan rohani. Sekalipun aku orang berdosa, aku harus sudah mengakui dosa-dosaku, menerima pengampunan-Nya, sehingga aku layak untuk masuk ke dalam Kerajaan-Nya dan menikmati perjamuan kudus.
Ekaristi merupakan gambaran perjamuan kudus dalam Kerajaan Allah. Saat menghadiri Ekaristi, layaknya kita tidak hanya sekedar hadir, tetapi benar-benar mengenakan pakaian pesta yang telah Allah sediakan? Apakah kita menghargai undangan-Nya, atau malah sibuk dengan urusan dunia?
Doa:
Allah Bapa Yang Maha Kasih, terima kasih Engkau telah memasukkan namaku dalam daftar yang dipilih untuk masuk dalam Kerajaan-Mu untuk perjamuan kudus. Bantulah aku untuk menjaga kelayakan diriku agar selalu pantas menghadap-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan dan Penebusku. Amin.

 
 
 
Komentar
Posting Komentar