(Renungan) Bertindak dengan Cerdik

Bertindak dengan Cerdik
(Ari Susanto)

Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik.
(Luk. 16:8a)

Kalender Liturgi Minggu, 21 September 2025
Bacaan Pertama: Am. 8:4-7
Mazmur Tanggapan: Mzm. 113:1- 2.4-6.7.8
Bacaan Kedua: 1Tim. 2:1-8
Bacaan Injil: Luk. 16:1-13

Kali ini, yang dipuji bukan perbuatan seorang bendahara yang tidak jujur, namun kecerdikannya mempersiapkan masa depannya. Di sisa waktu yang ada, dengan kewenangannya, ia membangun relasi persahabatan dengan orang-orang yang berhutang pada tuannya. Berharap jika kelak ia dipecat oleh tuannya dan tidak bekerja lagi, akan ada sahabat yang menampung untuk melanjutkan kehidupannya. Demikianlah bendahara ini memotong jumlah hutang masing-masing orang, guna menanam budi demi masa depannya kelak.

Seorang bendahara dalam masyarakat Yahudi kuno bukan sekedar memegang keuangan saja. Namun lebih dari itu, yakni mengelola harta kekayaan tuannya. Termasuk jual-beli properti ataupun hutang-piutang. Seorang bendahara tidak digaji, namun berdasarkan komisi dari keuntungan yang diperolehnya. Ketidakjujuran bendara ini didengar oleh tuannya, sehingga tuannya hendak memecatnya. Mendengar hal itu, bendahara ini sangat khawatir akan hidupnya kelak. Karena ia bukan seorang upahan atau budak yang dapat dijual ke pasar budak atau pindah pekerjaan. Secara fisik ia tidak kuat untuk mencangkul, sedang secara moral tidak sampai hati untuk mengemis. Dengan kecerdikaannya ia memanggil para penghutang tuannya, untuk dipotong jumlah hutangnya, sehingga para penghutang senang. Dengan demikian, jika ia kelak sebagai penganggur, pasti ada salah satu dari para penghutang yang telah dikurangi hutangnya, akan menerimanya.

Ada pendapat seorang pengusaha beberapa puluh tahun yang lalu, bahwa uang bukan segalanya, namun segalanya perlu uang. Karena dengan uang, ia bisa membeli kekuasaan bahkan kebahagian demi kehidupan keluarganya. Yesus dalam pengajarannya meminta para pengkut-Nya sebagai anak-anak terang untuk berlaku cerdik sebagaimana anak-anak dunia dalam menyiapkan masa depannya. Bukan sekedar kehidupan di dunia ini, namun lebih dari itu, yakni kehidupan di surga kelak. Maka selagi masih hidup di dunia ini, para pengikut Kristus hendaklah menggunakan segala anugerah dari Tuhan. Baik harta dan kepandaian, maupun apa saja untuk mendapatkan keselamatan yang sejati kelak. Marilah bertindak dengan cerdik, dengan segala anugerah yang telah kita terima, guna melangkah dengan pasti memasuki Kerajaan Allah!

Doa:
Ya Allah Yang Maha Bijaksana, curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam hati serta akal budi kami. Agar kami dimampukan untuk bertindak cerdik dan bijaksana dalam memanfaatkan segala anugerah-Mu. Sehingga menjadi pedoman yang menuntun arah kehidupan kami. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia