(Renungan) Pengalamanku Dicintai-Nya dan Aku Mengasihi Tuhanku

Pengalamanku Dicintai-Nya dan Aku Mengasihi Tuhanku 
(Wily Wibianto)

Yesus berkata kepada perempuan itu, 
“Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan damai!”
(Luk. 7:50)

Kalender Liturgi Kamis, 18 September 2025
Bacaan Pertama: 1Tim. 4:12-16
Mazmur Tanggapan: Mzm. 111:7-8.9.10 
Bacaan Injil: Luk. 7:36-50

Setelah aku membaca bacaan Injil Luk. 7:36-50 ini, aku teringat akan pengalaman hidupku. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas, aku lanjut kuliah di Universitas Trisakti jurusan Ekonomi. Di sana, aku aktif di unit kerohanian Katolik. Aku juga aktif sebagai muda mudi Katolik di lingkungan dan wilayahku. Tetapi hidupku terjerumus di dalam hawa nafsu, karena berpacaran yang tidak sehat dengan seorang pemudi Katolik. Dalam masa itu, aku menjadi lelah dan mempengaruhi semangat belajarku. Aku merasa berdosa dan mengaku dosa. Aku benar-benar bertobat. 

Aku berdoa kepada Tuhan Yesus dengan perantaraan Bunda Maria. Aku minta dilepaskan dari jerat dosa. Entah kenapa, aku dilepaskan oleh pacarku. Dia menasihati aku untuk berani lepas darinya dan menjadi diriku yang lebih baik ke depannya. 

Sekarang aku memilki istri yang beriman Katolik, dan berjalan dengan baik sampai hari ini. Aku pun menanggapi kasih Tuhan Yesus yang begitu baik kepadaku dengan menjadi ayah teladan Katolik. 

Sama seperti kisah perempuan berdosa yang datang ke rumah Simon, orang Farisi itu. Dia merasakan kasih Yesus dan tidak malu-malu menerobos masuk dengan membawa buli-buli berisi minyak wangi yang mahal harganya. Lalu dia membersihkan kaki Yesus dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Dia menuangkan minyak yang wangi itu ke kaki-Nya. Lalu dia menerima sentuhan indah dari Yesus dengan sabda-Nya: “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan damai!” 

Dalam kisah ini, tampak iman perempuan itu. Ia mengimani bahwa Yesus yang ada di rumah Simon, adalah Tuhan. Yesus bukan semata-mata orang hebat yang bisa menyembuhkan saja. Tetapi, Dia adalah Tuhan. Hatinya meluap oleh rasa terima kasih dan syukur kepada Tuhan atas kasih-Nya yang telah menyembuhkannya. Anugerah iman yang diberikan oleh Tuhan itu dipakai olehnya secara pribadi. Ia menyalurkan perbuatan kasih kepada Tuhan sebagai tanda cinta dan terima kasihnya. 

Bagaimana dengan pengalaman iman Anda yang dicintai oleh Tuhan, dan bagaimana Anda menanggapi cinta kasih-Nya kepada Anda?

Doa: 
Tuhan Yesus, Engkau telah memberikan contoh pengalaman iman bahwa aku, Kau cintai, dan bagaimana aku dapat mengasihi-Mu dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatanku. Berilah kekuatan agar kami dapat merasakan kasih-Mu yang berlimpah setiap harinya. Kuatkan kami pula agar dapat balik mencintai-Mu, juga mencintai sesama, sebagai tanda cinta dan terima kasih kami kepada-Mu. Amin.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia