(Renungan) Yesus Mendefinisikan Siapa Saudaranya?
Yesus Mendefinisikan Siapa Saudaranya?
(Dewi Mulyati S.)
(Dewi Mulyati S.)
“Jawab-Nya kepada mereka, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” 
(Luk. 8:21)
Kalender Liturgi Selasa, 23 September 2025
PW. S. Pius dari Pietrecina (Padre Pio), Imam
Bacaan Pertama: Ezr. 6:7-8.12b.14-20
Mazmur Tanggapan: Mzm. 122:1-2.3-4a.4b-5
Bacaan Injil: Luk. 8:19-21
Definisi 'cantik' sekarang adalah hasil pembaruan. Cantik bukan lagi diukur dengan parameter fisik baku, tetapi dengan menghargai keunikan setiap individu wanita. Pengakuan atas kualitas pribadi, ‘mindset’ positif dan percaya diri telah menjadikan wanita cantik. Cantik bisa dicapai oleh semua wanita. Fenomena inklusivitas cantik ini masih berlanjut dan berkembang sampai sekarang. ‘Inner’ dan ‘Outer beauty’ berjalan berdampingan, wanita ingin pintar tetapi juga belajar ‘skin care’-an.
Zaman dahulu ada pandangan bahwa wanita cantik itu karena faktor genetik. Seperti orang tuanya berwajah rupawan, atau keturunan dari suku tertentu yang terkenal karena paras cantiknya seperti Sunda dan Manado. Karenanya wajah cantik menjadi utopia bagi banyak wanita, diimpikan namun muskil tercapai karena melawan kodrat, yang mendefinisikan cantik identik dengan kulit putih, bibir tipis merona, rambut lurus hitam dan lain-lainnya.
Sampai pada suatu masa, ada merek perawatan kulit yang mendobrak idiom cantik dengan slogan bahwa setiap wanita unik, dan justru cantik dalam keunikannya. Merek tersebut beriklan dengan menggunakan model orang-orang biasa dengan berbagai warna kulit, usia, bentuk tubuh, dan fitur wajah, sebagai selebritas. Karunia kecantikan unik pribadi haruslah dijaga. 
Seperti analogi di atas, Yesus mendefinisikan kemuridan secara baru, bukan semata-mata satu darah atau keluarga melainkan mereka yang mendengarkan firman-Nya dan melaksanakannya. “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda-Ku dan melaksanakannya.” Yesus menghendaki inklusivitas, bukan eksklusivitas. Keselamatan untuk semua orang yang melakukan sabda-Nya, siapa pun silahkan untuk mendekat dan berjumpa dengan-Nya.
Yesus sudah meruntuhkan eksklusivitas Kerajaan Surga dengan memberikan definisi baru bagi yang mau tinggal bersama Dia dan Bapa. Di mata-Nya, kita pantas dan bisa untuk selalu mendengar dan mengamalkan firman Allah. 
Doa:
Tuhan Yesus, betapa besar kasih-Mu kepada manusia. Tak hentinya Kau mencarikan jalan agar manusia selamat sampai ke rumah Bapa. Engkau telah mengangkat harkat manusia agar sederajat dengan saudara-saudara-Mu, bahkan Ibu-Mu. Kuatkanlah kehendak kami untuk selalu mendengarkan firman-Mu dan terutama melaksanakannya. Amin.

 
 
 
Komentar
Posting Komentar