(Renungan) Berdoa

Berdoa 
(Grace A.S.)

Suatu ketika pada hari-hari itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa 
dan sepanjang malam Ia berdoa kepada Allah.
(Luk. 6:12)

Kalender Liturgi Selasa, 28 Oktober 2025
Pesta S. Simon dan Yudas, Rasul
Bacaan Pertama: Ef. 2:19-22
Mazmur Tanggapan: Mzm. 19: 2-3.4-5
Bacaan Injil: Luk. 6:12-19

Dalam Lukas. 6:12 Yesus pergi ke bukit untuk berdoa, dan sepanjang malam Ia berdoa kepada Allah. Hal serupa juga tampak dalam bagian lain Kitab Suci: di Taman Getsemani (Mat. 26:39), saat Ia menyerahkan nyawa-Nya di salib (Luk. 23:46), sebelum membangkitkan Lazarus (Yoh. 11:41), dan ketika Ia mendoakan murid-murid-Nya (Yoh. 17).

Dari ayat-ayat ini kita belajar bahwa Yesus selalu mengawali setiap keputusan dan tindakan penting dengan doa. Bagi-Nya, doa bukan sekadar rutinitas, melainkan jalan untuk membangun komunikasi yang erat dengan Allah Bapa. Melalui doa itulah Yesus menerima kekuatan untuk menjalankan perutusan-Nya.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah membiasakan diri untuk berdoa sebelum mengambil keputusan atau memulai kegiatan sehari-hari? Apakah doa hanya kita panjatkan ketika menghadapi masalah? Bagaimana saat kita memperoleh keberhasilan, keuntungan, atau kebahagiaan, apakah kita juga datang kepada Tuhan dengan ucapan syukur?

Suatu pagi ketika hendak berangkat ke kantor, saya berdoa sejenak, memohon perlindungan Tuhan dalam perjalanan. Sepanjang jalan, saya merasa heran karena hampir di setiap persimpangan saya selalu mendapat lampu hijau. Alhasil, saya tiba di kantor lebih awal tanpa hambatan. Saat itu saya tersadar, Tuhan yang membukakan jalan sehingga saya dapat sampai dengan selamat dan tepat waktu. Saya pun hanya bisa mengucapkan syukur kepada-Nya.

Doa bukan hanya meminta, tetapi juga menyembah, memuji, bersyukur, dan membuka hati untuk mendengarkan kehendak Tuhan. Melalui doa, kita belajar berserah, menerima yang baik maupun yang sulit dengan iman. Dengan doa pula kita dimampukan untuk mengasihi, mengampuni, dan menghidupi firman Tuhan dalam keseharian.

Mari kita semakin rajin berdoa, bukan hanya di saat sulit, tetapi juga dalam setiap langkah hidup kita! Dengan demikian, kita akan semakin dekat dengan Allah dan peka terhadap kehendak-Nya yang Ia nyatakan melalui firman-Nya.

Doa:
Allah Bapa Yang Maha Rahim, terima kasih atas berkat yang Engku berikan kepada kami. Semoga kami rajin berdoa dan menjalin komunikasi yang intim dengan-Mu. Sebab Engkaulah Bapa kami yang sangat mengasihi kami semua. Amin.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia