(Renungan) Engkau Berharga di Mata Tuhan

Engkau Berharga di Mata Tuhan
(Yoseph dan Caroline Pandisurya)

Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Jangan takut! Kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.
(Luk. 12:7)

Kalender Liturgi Jumat, 17 Oktober 2025
PW. S. Ignasius dari Antiokia, Uskup dan Martir
Bacaan Pertama: Rom. 4:1-8
Mazmur Tanggapan: Mzm. 32:1-2.5.11
Bacaan Injil: Luk. 12:1-7

Dalam Lukas 12:1-7, Yesus menyampaikan pengajaran yang menguatkan. Ia mengingatkan murid-murid-Nya untuk tidak takut pada manusia yang hanya mampu melukai tubuh, tetapi tidak berkuasa atas jiwa. Sebaliknya, Yesus menegaskan agar mereka menaruh hormat hanya kepada Allah yang berdaulat atas hidup dan mati. Di tengah ajaran itu, Yesus menyingkapkan satu kebenaran yang meneguhkan: setiap orang begitu berharga di hadapan Allah. Jika seekor burung pipit yang tampak sepele saja tidak pernah dilupakan-Nya, terlebih lagi manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya.

Pesan ini meneguhkan kita di tengah dunia yang penuh dengan ketidakpastian. Banyak orang hidup dalam ketakutan: takut akan ancaman orang lain, kehilangan pekerjaan, gagal, ditolak, kekurangan, bahkan takut menghadapi masa depan yang tidak menentu. Tak jarang, ketakutan itu membuat kita kehilangan damai dan keberanian untuk melangkah. Namun Yesus menegaskan bahwa hidup kita sepenuhnya berada dalam genggaman kasih Allah. Rambut di kepala kita pun terhitung. Artinya, tidak ada detail sekecil apa pun dari hidup kita yang luput dari perhatian-Nya.

Kesadaran ini seharusnya menumbuhkan keberanian dan pengharapan. Dunia mungkin menilai kita berdasarkan penampilan, jabatan, harta, atau keberhasilan. Tetapi Allah memandang jauh melampaui itu semua. Ia menilai hati, kesetiaan, dan iman kita. Jika Allah begitu peduli pada hal-hal kecil, bukankah Ia juga setia menjaga kita dalam perkara-perkara besar? Karena itu, jangan biarkan rasa takut mengikat langkah kita. Ingatlah bahwa kuasa manusia terbatas, sementara kuasa Allah sempurna. Daripada hidup dalam bayang-bayang ketakutan, marilah kita memilih hidup dalam rasa takut akan Tuhan, yaitu dengan sikap hormat, taat, dan percaya penuh pada kasih-Nya. Dengan demikian, kita dimampukan untuk berani menghadapi tantangan dengan teguh, dan tetap setia di jalan-Nya.

Hari ini, marilah kita melangkah dengan iman! Ingatlah bahwa nilai hidup kita tidak ditentukan oleh penilaian manusia, melainkan oleh kasih Allah yang tak terbatas. Kita berharga di mata-Nya. Karena itu, kita dapat hidup dengan penuh keyakinan, keberanian, dan sukacita.

Doa:
Tuhan, terima kasih karena Engkau peduli bahkan pada hal-hal kecil dalam hidup kami.Tolong kami untuk tidak dikuasai rasa takut, melainkan percaya bahwa kami berharga di hadapan-Mu. Amin.




Komentar

  1. Membaca perikope hari ini menjadikan refleksi bagi hidup kekinian diri kami.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia