(Renungan) Kasih dan Kebijaksanaan Lebih Utama dari Peraturan
Kasih dan Kebijaksanaan Lebih Utama dari Peraturan
(Lie Ivan Hadrian Wibowo)
Kalender Liturgi Jumat, 31 Oktober 2025
Bacaan Pertama: Rm. 9:1-5
(Lie Ivan Hadrian Wibowo)
Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, “Apakah boleh menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?”
(Luk. 14:3)
Bacaan Pertama: Rm. 9:1-5
Mazmur Tanggapan: Mzm. 147:12-13.14-15.19-20 
Bacaan Injil: Luk. 14:1-6
Hukum dan aturan dibuat manusia bertujuan agar tertib disiplin dan menjadi lebih baik serta lebih bijak dalam kehidupannya. Pada kenyataannya, banyak manusia yang kurang bijaksana dan melanggar aturan yang mereka buat sendiri. Kalau mau jujur, banyak orang yang melaksanakan aturan karena terpaksa takut dihukum, atau tidak mengerti tujuan dan arti dari aturan-aturan yang dibuat, sehingga mereka melanggar aturan itu sendiri.
Injil hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita arti dan tujuan aturan yang benar. Melihat orang yang sakit busung air, Yesus tetap melakukan mukjizat penyembuhan walaupun di hari Sabat. Yesus tergerak oleh belas kasihan dan lebih mengutamakan kasih dan kemanusiaan. Yesus bukan menentang aturan, tetapi bijaksana dalam menerapkan aturan yang benar. Ingat, Yesus diutus Allah bukan untuk menghapus atau mengubah hukum dan aturan, tetapi menyempurnakannya dengan Kasih. Yesus memberi contoh dengan perbuatan dan ajaran. Bagaimana pun, menyelamatkan manusia itu lebih penting dan utama dari aturan, karena hidup manusia itu lebih berharga sebagai ciptaan Allah yang sempurna dan citra Allah sendiri.
Ketika kendaraan berhenti di lampu merah, saya kadang-kadang berjumpa dengan pengamen, orang silver, dan peminta-minta. Pada saat itu sering terjadi dilema apakah memberi sesuatu (uang atau makanan) atau tidak, karena ada peraturan di beberapa daerah agar tidak memberikan sesuatu pada saat berhenti di perhentian lampu lalu lintas. Ada denda yang dikenakan bila ketahuan melakukan hal itu. Saya kadang-kadang memberi dan kadang-kadang tidak. Berdasarkan bacaan hari ini, saya perlu mengerti tujuan dan arti dari aturan tersebut serta lebih mengutamakan belas kasihan, kasih dan kemanusiaan.
Jangan takut berbuat kasih karena aturan yang kaku, tetapi harus dilihat dengan mata kasih. Jangan terjebak pada hukum akibat dari aturan, tetapi bukalah hati untuk selalu lebih mengutamakan berbuat kasih dan menolong sesama, kapan pun mereka membutuhkan.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu berdoa, percaya akan ajaran dan teladan-Mu, dan selalu berserah kepada-Mu. Dampingi aku selalu hingga kuat dan bisa selalu berbuat kasih bagi mereka yang membutuhkan dan yang menderita, tanpa kenal waktu dan lelah selalu berusaha menolong sesama. Amin.
Bacaan Injil: Luk. 14:1-6
Hukum dan aturan dibuat manusia bertujuan agar tertib disiplin dan menjadi lebih baik serta lebih bijak dalam kehidupannya. Pada kenyataannya, banyak manusia yang kurang bijaksana dan melanggar aturan yang mereka buat sendiri. Kalau mau jujur, banyak orang yang melaksanakan aturan karena terpaksa takut dihukum, atau tidak mengerti tujuan dan arti dari aturan-aturan yang dibuat, sehingga mereka melanggar aturan itu sendiri.
Injil hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita arti dan tujuan aturan yang benar. Melihat orang yang sakit busung air, Yesus tetap melakukan mukjizat penyembuhan walaupun di hari Sabat. Yesus tergerak oleh belas kasihan dan lebih mengutamakan kasih dan kemanusiaan. Yesus bukan menentang aturan, tetapi bijaksana dalam menerapkan aturan yang benar. Ingat, Yesus diutus Allah bukan untuk menghapus atau mengubah hukum dan aturan, tetapi menyempurnakannya dengan Kasih. Yesus memberi contoh dengan perbuatan dan ajaran. Bagaimana pun, menyelamatkan manusia itu lebih penting dan utama dari aturan, karena hidup manusia itu lebih berharga sebagai ciptaan Allah yang sempurna dan citra Allah sendiri.
Ketika kendaraan berhenti di lampu merah, saya kadang-kadang berjumpa dengan pengamen, orang silver, dan peminta-minta. Pada saat itu sering terjadi dilema apakah memberi sesuatu (uang atau makanan) atau tidak, karena ada peraturan di beberapa daerah agar tidak memberikan sesuatu pada saat berhenti di perhentian lampu lalu lintas. Ada denda yang dikenakan bila ketahuan melakukan hal itu. Saya kadang-kadang memberi dan kadang-kadang tidak. Berdasarkan bacaan hari ini, saya perlu mengerti tujuan dan arti dari aturan tersebut serta lebih mengutamakan belas kasihan, kasih dan kemanusiaan.
Jangan takut berbuat kasih karena aturan yang kaku, tetapi harus dilihat dengan mata kasih. Jangan terjebak pada hukum akibat dari aturan, tetapi bukalah hati untuk selalu lebih mengutamakan berbuat kasih dan menolong sesama, kapan pun mereka membutuhkan.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu berdoa, percaya akan ajaran dan teladan-Mu, dan selalu berserah kepada-Mu. Dampingi aku selalu hingga kuat dan bisa selalu berbuat kasih bagi mereka yang membutuhkan dan yang menderita, tanpa kenal waktu dan lelah selalu berusaha menolong sesama. Amin.

 
 
 
Komentar
Posting Komentar