(Renungan) Melihat dari Sisi Berbeda

Melihat dari Sisi Berbeda
(Ruth Solaiman)   

“Perempuan ini keturunan Abraham dan sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis. Bukankah ia harus dilepaskan dari ikatan pada hari Sabat?”
(Luk. 13:16) 

Kalender Liturgi Senin, 27 Oktober 2025
Bacaan Pertama: Rm. 8:12-17  
Mazmur Tanggapan: Mzm. 68:2.4.6-7ab.20-21  
Bacaan Injil: Luk. 13:10-17  

Media sosial (Youtube dan IG) belakangan ini banyak memberitakan Frank Caprio, yang baru meninggal 20 Agustus 2025 lalu. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai seorang hakim di Amerika yang amat bijaksana. Video-video mengenai kebijaksanaan Frank Caprio di ruang sidang menjadi tontonan puluhan juta orang. Beliau  seorang Katolik, berasal dari keluarga imigran Itali. Apa yang membuat beliau dijuluki “The Nicest Judge in the World“? Berikut  ini salah satu cerita dari ruang sidangnya yang sungguh berkesan. 

Hakim Frank membebaskan denda bagi pria tua berusia 96 tahun yang berkendaraan melewati batas maksimal pada area sekolah. Frank dapat menerima penjelasan alasan pria tua tersebut. Bahwa hal itu ia lakukan, karena harus cepat membawa anaknya yang berkebutuhan khusus serta menderita kanker ke dokter. Tidak berhenti di situ, Hakim Frank menjadi sahabat pria tua ini. Pada saat pria tua ini wafat, Hakim Frank memutuskan untuk mengurus anak tersebut. 

Begitu banyak cerita serupa di mana Hakim Frank membebaskan orang-orang yang datang di ruang sidangnya dari aturan (hukuman). Beliau menjalankan tugasnya benar-benar dengan kasih. Tidak melulu kaku pada aturan baku, tapi berani melihat dari sisi kemanusiaan.

Bacaan hari ini, dikisahkan Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang selama 18 tahun dirasuki roh sampai bungkuk punggungnya dan tak dapat berdiri tegak. Yesus melakukan ini pada hari Sabat, karena Yesus sungguh mengasihi dan mengetahui betapa menderitanya perempuan yang sakit tersebut. Yesus memberikan contoh bagaimana kemanusiaan dikedepankan dibandingkan aturan buatan manusia.    

Hal ini menjadi permenungan bagi kita, sudahkah kita menolong sesama yang membutuhkan tanpa menghakimi latar belakang orang yang akan kita bantu? Sudahkah kita membantu anggota lingkungan tanpa melihat apakah dia aktif/tidak di gereja, apakah dia pantas atau tidak pantas ditolong? Beranikah kita mengikuti teladan Yesus dan bertindak seperti Hakim Frank, pada zaman ini, melihat  pada inti persoalan dan menyelesaikan dengan kasih?

Doa:
Yesus Yang Maha Kasih, terima kasih hari ini kami diingatkan bagaimana menerapkan kasih dalam menolong sesama. Bantu kami untuk mampu secara bijak melihat persoalan dan menjalankan amanah kasih-Mu bagi yang membutuhkan tanpa menghakimi dan kaku pada aturan baku buatan manusia. Mampukan kami melihat inti pesoalan  dan menyelesaikannya dengan kasih. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia