(Renungan) Dibangunkan untuk Berjaga dan Berdoa

Dibangunkan untuk Berjaga dan Berdoa
(July Tikilie)

“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan dibebani oleh pesta pora, kemabukan, dan kekhawatiran hidup, dan supaya hari itu jangan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti jerat.” 
(Luk. 21:34)


Kalender Liturgi Sabtu, 29 November 2025
Bacaan Pertama: Dan. 7:15-27
Mazmur Tanggapan: T. Dan. 3:82.83.84.85.86.87
Bacaan Injil: Luk. 21:34-36

Yesus mengingatkan kita agar hidup di dunia ini tidak dijalani dengan hati yang tertidur oleh kenikmatan, kesibukan, dan kepentingan diri. Banyak orang hidup terburu-buru, mengejar keberhasilan, kenyamanan, dan pengakuan, tetapi lupa menyiapkan hati bagi Allah. Hati yang terlalu sibuk dengan urusan dunia akan sulit mendengar suara Tuhan yang lembut. Karena itu, Yesus berkata, “Berjaga-jagalah dan berdoalah senantiasa.” Dua sikap ini menjadi kunci agar kita tidak kehilangan arah di tengah kehidupan yang penuh godaan.

Dulu setiap pagi saya selalu tergesa-gesa: menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, memasak, lalu berangkat bekerja. Dalam kesibukan itu, saya merasa harus melakukan semua hal dengan cepat agar semua berjalan baik. Namun tanpa saya sadari, saya mulai kehilangan kedamaian. Saya mudah marah, cepat lelah, dan sering lupa berdoa. Saya berpikir semua bergantung pada kekuatan saya sendiri. Sampai akhirnya saya jatuh sakit. Saraf kejepit membuat saya sulit bergerak selama delapan bulan. Di masa itu, saya seperti dipaksa Tuhan untuk berhenti, diam, dan mendengarkan-Nya.

Di tengah rasa sakit dan ketidakberdayaan, saya mulai kembali pada hal yang dulu saya abaikan, yaitu berdoa. Setiap pagi saya mencoba berdoa spontan, mendaraskan rosario, dan mendengarkan firman Tuhan. Perlahan, hati saya menjadi lebih tenang. Saya belajar menerima keadaan, menyerahkan beban juga sakit saya dan percaya bahwa Tuhan tetap bekerja, meski saya tidak mampu melakukan banyak hal. Dari sana saya menemukan kedamaian sejati di mana bukan karena semua masalah hilang, tetapi karena hati dan penyakit saya sudah disembuhkan.

Berjaga berarti sadar dan mawas diri terhadap hal-hal yang menjauhkan kita dari kasih Tuhan. Berdoa berarti menjaga hubungan batin yang hidup dengan Allah, nafas iman yang membuat kita kuat dan setia. Dengan hati yang terjaga dan berdoa, kita akan siap berdiri tegak di hadapan Anak Manusia saat Ia datang dalam kemuliaan.

Doa:
Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk selalu berjaga dan berdoa di tengah kesibukan hidup kami. Jangan biarkan hati kami tertidur oleh kenikmatan dunia, tetapi bangunkanlah kami setiap hari agar peka terhadap kehadiran-Mu. Berkatilah setiap langkah kami supaya aku setia berjalan dalam terang kasih-Mu. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia