(Renungan) Kerinduan yang Menyucikan

Kerinduan yang Menyucikan
(Teguh Cahyadi)

Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan menjadi rumah doa. Namun, kamu menjadikannya sarang penyamun."
(Luk. 19:46)

Kalendar Liturgi Jumat, 21 November 2025
PW. SP Maria Dipersembahkan kepada Allah
Bacaan Pertama: 1Mak. 4:36-37.52-59
Mazmur Tanggapan: 1Taw. 29:10-11abc.11d-12a.12bcd
Bacaan Injil: Luk. 19:45-48

Bagi umat Katolik, Gereja adalah tempat bertemu dan melepas rindu akan kehadiran Tuhan Allah pada saat perayaan Ekaristi kudus di setiap hari Minggu. Semua umat datang dan bersama melakukan ibadah, memuji, menyembah dan memuliakan nama-Nya dengan membawa masing-masing beban yang ada dalam hati untuk dicurahkan ke hadirat-Nya.

Di sisi lain, ada umat datang hanya sebatas memenuhi kewajiban, bukan untuk melepas kerinduan. Hal ini terkadang tak disadari oleh diri sendiri, yang pada akhirnya  menambah beban pada diri kita karena urusan-urusan dunia masih melekat. Hati kita adalah Bait Allah. Bagaimana Bait Allah dalam hati kita akan menjadi rumah doa, bila hal di atas masih ada dan terus terbawa saat akan melepas rindu kepada-Nya?

Suatu kisah nyata dialami oleh seorang sahabat dekat. Ia mengeluh mengenai doa permohonan yang belum terjawab sampai saat ini dan mengakui bahwa dalam doanya masih belum dapat membuka hati dengan sepenuhnya, karena hatinya masih digelayuti dengan permasalahan dunia. 

Setiap manusia mempunyai persoalan hidup masing-masing. Tidak semua berjalan tanpa ada kerikil-kerikil yang menghadang. Namun bila dapat melepas hal-hal dunia pada saat bertemu dengan-Nya, maka sukacitalah yang Tuhan berikan dan Tuhan akan memberkati selalu.

Apakah kerinduan kepada-Nya tetap suatu kerinduan tanpa mau membersihkan hati ini? Mari kita tetap teguh dalam perintah-Nya.

Semoga Tuhan selalu menyertai dalam setiap langkah hidup kita, menjadikan hati sebagai rumah doa dan mendapat sukacita-Nya. Bukan menjadi 'sarang penyamun' oleh karena hal duniawi, pada saat melepas rindu. Percayalah apa yang Tuhan janjikan akan ditepati!

Doa:
Ya Tuhan dan Allahku, kami mohon, tanggalkan hal-hal duniawi saat kami bertemu dan  melepas kerinduan ke hadirat-Mu, agar sukacita senantiasa Kau curahkan pada kami. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Peziarah Pengharapan

(Renungan) Warisan Berharga bagi Manusia