(Renungan) Kehadiran Kita Membawa Sukacita
Kehadiran Kita Membawa Sukacita
(Sylvia M. Djatisutikno)
Kalender Liturgi Minggu, 14 Desember 2025
Bacaan Pertama: Yes. 35:1-6a.10
Mazmur Tanggapan: Mzm.146:7.8-9a.9bc-10
Bacaan Kedua: Yak. 5:7-10
Bacaan Injil: Mat. 11:2-11
Yesus datang ke dunia untuk melakukan misi-Nya dan menggenapi karya keselamatan-Nya, agar manusia mengalami hidup baru. Apa yang dilakukan Yesus sebenarnya telah dinubuatkan jauh sebelumnya oleh nabi Yesaya dan dikukuhkan oleh Yesus dalam Luk. 4:18-21. Akan datang Mesias yang dapat menyembuhkan orang sakit (Yes. 35:6). Orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang buta melihat, bahkan orang mati dibangkitkan (Yoh. 11:43-44, Mrk. 5:41-42). Itulah yang Yesus lakukan dan hanya Yesus yang sanggup. Sungguh, kedatangan Yesus, membawa perubahan besar dan memberikan sukacita sejati.
Kedatangan Yesus bukan hanya untuk menyembuhkan tubuh secara fisik, tetapi juga memulihkan jiwa dan roh. Manusia yang hidup dalam kegelapan dosa, ketakutan, kebingungan, kemarahan; dibukakan mata dan hatinya untuk melihat terang Allah. Kedatangan Yesus ke dunia sungguh memberi arti kepada manusia.
Kisah Yesus ini mengingatkan saya akan seorang tetangga baru saya. Kami bertemu di acara perayaan Natal di salah satu rumah warga. Dalam pembicaraan, saya sempat menceritakan akan mengunjungi panti asuhan anak berkebutuhan khusus. Tanpa berlama-lama, dia langsung ikut memberikan sumbangan. Ternyata dia bekerja di perusahaan farmasi, sehingga bisa memberikan sponsor seperti susu, makanan, pampers, dan sebagainya.
Bukan hanya itu, ketika rumah saya tiba-tiba bocor, dia juga sigap membantu dengan mengirimkan nomor wa tukangnya. Ternyata pekerjaan tukangnya sangat cepat dan rapi. Pertolongan Tuhan sungguh nyata, melalui tetangga baru saya.
Sungguh jika kita mempunyai kasih, kehadiran kita bisa menjadi cahaya dan membawa jawaban yang melegakan, serta memberi dampak positif bagi sesama. Melalui perhatian sederhana, kita bisa membagikan kasih Tuhan. Bukan saja terjadi saat Yesus masih hidup, tetapi sekarang pun, jamahan Yesus terus bekerja melalui kita kepada teman, saudara, dan tetangga kita.
Mari kita berusaha menjadi peka dan menjadi saluran berkat bagi sesama kita, sesuai dengan kemampuan dan apa yang kita bisa!
Doa:
Bapa Yang Maha Kasih, kasih-Mu tak pernah berkesudahan. Engkau Allah yang selalu peduli kepada kami. Engkau selalu memberi sukacita. Berilah kami kepekaan seperti Engkau, sehingga kami juga menjadi pembawa sukacita bagi sesama, terutama yang membutuhkan pertolongan kami. Amin.
(Sylvia M. Djatisutikno)
“Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, penderita penyakit kulit ditahirkan,
orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan,
dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.”
(Mat. 11:5)
Bacaan Pertama: Yes. 35:1-6a.10
Mazmur Tanggapan: Mzm.146:7.8-9a.9bc-10
Bacaan Kedua: Yak. 5:7-10
Bacaan Injil: Mat. 11:2-11
Yesus datang ke dunia untuk melakukan misi-Nya dan menggenapi karya keselamatan-Nya, agar manusia mengalami hidup baru. Apa yang dilakukan Yesus sebenarnya telah dinubuatkan jauh sebelumnya oleh nabi Yesaya dan dikukuhkan oleh Yesus dalam Luk. 4:18-21. Akan datang Mesias yang dapat menyembuhkan orang sakit (Yes. 35:6). Orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang buta melihat, bahkan orang mati dibangkitkan (Yoh. 11:43-44, Mrk. 5:41-42). Itulah yang Yesus lakukan dan hanya Yesus yang sanggup. Sungguh, kedatangan Yesus, membawa perubahan besar dan memberikan sukacita sejati.
Kedatangan Yesus bukan hanya untuk menyembuhkan tubuh secara fisik, tetapi juga memulihkan jiwa dan roh. Manusia yang hidup dalam kegelapan dosa, ketakutan, kebingungan, kemarahan; dibukakan mata dan hatinya untuk melihat terang Allah. Kedatangan Yesus ke dunia sungguh memberi arti kepada manusia.
Kisah Yesus ini mengingatkan saya akan seorang tetangga baru saya. Kami bertemu di acara perayaan Natal di salah satu rumah warga. Dalam pembicaraan, saya sempat menceritakan akan mengunjungi panti asuhan anak berkebutuhan khusus. Tanpa berlama-lama, dia langsung ikut memberikan sumbangan. Ternyata dia bekerja di perusahaan farmasi, sehingga bisa memberikan sponsor seperti susu, makanan, pampers, dan sebagainya.
Bukan hanya itu, ketika rumah saya tiba-tiba bocor, dia juga sigap membantu dengan mengirimkan nomor wa tukangnya. Ternyata pekerjaan tukangnya sangat cepat dan rapi. Pertolongan Tuhan sungguh nyata, melalui tetangga baru saya.
Sungguh jika kita mempunyai kasih, kehadiran kita bisa menjadi cahaya dan membawa jawaban yang melegakan, serta memberi dampak positif bagi sesama. Melalui perhatian sederhana, kita bisa membagikan kasih Tuhan. Bukan saja terjadi saat Yesus masih hidup, tetapi sekarang pun, jamahan Yesus terus bekerja melalui kita kepada teman, saudara, dan tetangga kita.
Mari kita berusaha menjadi peka dan menjadi saluran berkat bagi sesama kita, sesuai dengan kemampuan dan apa yang kita bisa!
Doa:
Bapa Yang Maha Kasih, kasih-Mu tak pernah berkesudahan. Engkau Allah yang selalu peduli kepada kami. Engkau selalu memberi sukacita. Berilah kami kepekaan seperti Engkau, sehingga kami juga menjadi pembawa sukacita bagi sesama, terutama yang membutuhkan pertolongan kami. Amin.

Komentar
Posting Komentar