(Renungan) Menyimpan dan Merenungkan

12/31/2022 10:25:00 PM

Menyimpan dan Merenungkan
(Yoseph dan Caroline Pandisurya)

Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya”

(Lukas 2 : 19)

Kalender Liturgi Minggu, 1 Januari 2023
Bacaan Pertama : Bil. 6 : 22-27
Mazmur Tanggapan : Mzm. 67 : 2-3, 5, 6, 8
Bacaan Kedua : Gal. 4 : 4-7
Bacaan Injil : Luk. 2 : 16-21

Tidak seperti biasanya, menuliskan dan menyelesaikan renungan kali ini merupakan tantangan luar biasa. Roh Kudus membantu kami, terlebih saat PIC kelompok memotivasi kami untuk menyelesaikan renungan dan membagikan peristiwa ini sebagai berkat Tuhan. Peristiwa yang membuat kami belajar dan meneladan dari Bunda Maria.

Semuanya berawal saat asisten rumah tangga kami yang bertanya apakah kami bisa membantu mengajar anaknya yang duduk di kelas 2 SD dan mengalami kesulitan belajar. Kami mengajar Sepoa (Abacus) dan pelajaran SD untuk banyak anak yang orang tua mereka adalah asisten rumah tangga, pekerja bangunan, satpam, buruh, starling (Starbuck Keliling). Selalu ada pertolongan Tuhan bahkan di awal ajaran baru yang sibuk kami dibantu dari Lingkungan, berbagai kelompok kategorial, relawan yang bergabung dari berbagai SMP yang juga menjadikan Bimbel ini sebagai KERSOS (Kerja Sosial) yang sungguh memberikan 3T atau Time, Talent, Treasure kepada “Orang Kecil”.

Saat menjelang Natal kami mendapat kesempatan untuk ikut acara “Makan Siang Natal” dan tercatat 41 anak yang penuh sukacita hendak ikut acara ini. Kata Natal membuat beberapa orang dewasa melihatnya sebagai upaya “Kristenisasi”. Asisten rumah tangga kami pun mengalami intimidasi dan seluruh anak ”dilarang“ untuk ikut Bimbel lagi. Saat itulah kami sadar bahwa “maksud baik tidak selalu tepat” dan mengapa hal ini terjadi pasti Tuhan berkenan untuk kami merefleksikan kembali kegiatan yang kami lakukan ini.

Kami merefleksikan dalam diam seperti Bunda Maria dan menyadari bahwa karya ini adalah milik Allah dan bukan milik kami. Banyak hal harus kami lakukan untuk berkarya di ladang Tuhan dengan cara-Nya, bukan dengan cara kami, misalnya tidak perlu mengedepankan kata Natal walaupun acara dilaksanakan saat Natal tetapi dikembalikan pada tujuan makan bersama yang ingin diraih yaitu berbagi sukacita dengan 41 anak yang akhirnya tidak dapat bergabung dan tidak dapat mengalami sukacita.

Menyimpan perkara dalam hati dan merenungkannya adalah langkah pertama dalam bekerja melayani-Nya karena setiap karya kita adalah karya-Nya seperti yang dilakukan Bunda Maria.

Doa :

Yesus yang baik, dengan perantaraan Maria, Bunda Allah yang menyimpan dan merenungkan dalam hati setiap peristiwa dalam hidup ini. Kami mohon agar Bunda dapat membantu menjaga hati kami tetap murni, sehingga kami mampu mencintai Allah melalui sesama yang membutuhkan uluran tangan. Amin.