(Renungan) Rahasia di Balik Kebun Buah yang Subur

Rahasia di Balik Kebun Buah yang Subur
(Fellicia Fenny)

Jawab orang itu: “Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!” 

(Luk. 13:8-9)

Kalender Liturgi Sabtu, 26 Oktober 2024
Bacaan Pertama : Ef. 4:7-16
Mazmur Tanggapan : Mzm. 122:1-2. 3-4a. 4b-5
Bacaan Injil : Luk. 13:1-9


Pohon ara yang tidak berbuah terutama menunjuk kepada Israel (bdk. Luk. 3:9; Hos. 9:10; Yoel. 1:7). Namun, kebenarannya dapat diterapkan pula kepada semua orang yang mengaku percaya kepada Yesus, tetapi tidak berpaling dari dosa. Perumpamaan ini sekaligus juga menggambarkan kesabaran hati Allah yang ada dalam diri pengurus kebun, atas manusia yang berdosa. 

Pada perikop sebelumnya diceritakan bagaimana jawaban Yesus atas dosa dan penderitaan. Hingga dua kali Yesus menegaskan "Jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” (Luk. 13:3. 5). Namun pengurus kebun anggur itu meminta diberikan waktu dan berjanji melakukan bagiannya, ia akan mencangkul tanah di sekeliling pohon itu dan akan memberinya pupuk. 

Dalam sebuah pelatihan kepada petani di desa Cikoneng Jabar, dipaparkan sebuah rahasia di balik kebun buah yang subur dan produktif, yaitu pemupukan yang tepat. Sebelum dipupuk, lahan harus lebih dulu dibajak dan dicangkul supaya tanah menjadi lebih gembur dan bagus untuk pembibitan. Pemupukan yang tepat merupakan kunci untuk memberikan nutrisi penting tersebut. Nutrisi dari pupuk yang ditebarkan di lahan yang sudah gembur, akan lebih mudah diserap oleh pohon ini. Pohon dengan asupan nutrisi yang seimbang akan menghasilkan buah yang lezat dan melimpah.

Pengurus kebun anggur adalah orang-orang yang telah dipanggil Tuhan untuk bekerja di ladang-Nya. Dia harus punya hati untuk memberikan kesempatan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya serta perlu kerja keras melakukan apa yang menjadi bagian mereka, yaitu mencangkul dan memberi pupuk.

Orang yang tidak berbuah digemburkan dengan berbagai hal yang membangkitkan roh dan setelah itu memupuknya dengan firman Tuhan dan janji-janji Injil, yang menghangatkan dan menyuburkan, seperti pupuk bagi pohon.

Perlu diingat, walaupun Allah memberi kesempatan secukupnya kepada setiap orang untuk bertobat, Ia tidak akan selama-lamanya membiarkan dosa. Saatnya akan datang ketika kasih karunia Allah akan ditarik dan orang yang tidak mau bertobat akan dihukum tanpa belas kasihan.


Doa: 

Bapa di dalam surga, terima kasih atas firman-Mu hari ini. Jadikan kami pengurus kebun anggur-Mu yang sabar, taat dan setia melakukan bagian kami, dan selebihnya kami serahkan ke dalam tangan pemeliharaan-Mu. Amin.